Minyak goreng yang sempat langka pada akhir tahun 2021 dengan harga yang 2 kali lipat dari biasa nya perlahan turun harga dan kembali ke harga normal bahkan bisa di bilang stabil di pertengahan tahun 2022, namun kini minyak goreng kemasan dengan merek minyakita kembali langka dan minyak goreng kemasan dengan merek lainya mulai beredar di pasaran dengan harga 2 kali lipat.
Pada bulan ke 4 (empat) tahun 2023 sampai dengan pertengahan tahun ini, baik di pasar tradisional maupun modern mengalami kenaikan permintaan minyak goreng dengan merek Minyakita sehingga menyebabkan Minyakita menjadi langka dan susah di temukan di warung atau toko terdekat. Masyarakat banyak memilih merk Minyakita di karenakan Minyakita dapat di beli dengan harga yang lebih murah dari berbagai merek yang ada dan juga Minyakita merupakan minyak goreng bersubsidi dari pemerintah. Dengan situasi ini lah ada beberapa oknum yang mengambil keuntungan dengan menimbun Minyakita dan merugikan masyarakat dengan membuat minyak goreng langka, dan berlawanan dengan hukum permintaan dan penawaran.
Beberapa pakar ekonom yang mempunyai pemikiran mengenai hukum peermintaan dan penawaran seperti Adam Smith hingga Alfred Marshal memiliki kesamaan dalam pemkirannya yaitu bahwa terdapat kaitan antara penawaran dan permintaan, namun keduanya berbanding terbalik. Jika dari pandangan penawaran atau produsen apabila harga naik maka permintaan akan turun dan sebaliknya, namun dari pandangan permintaan atau konsumen jika permintaan naik maka penawaran atau harga dari barang tersebut akan naik juga.
Akibatnya minyak subsidi pemerintah menjadi langka bahkan menghilang dan orang yang memang memerlukan atau para umkm yang berjualan menggunakan minyak goreng tidak mampu membeli minyak goreng yang tidak berbsubsidi tersebut sehingga dapat mempengaruhi tingkat penjualan dan minat pembeli.
Dari kasus minyak goreng ini yang harus dilakukan antar produsen dan konsumen adalah harus mencapai titik equilibrium atau titik keseimbangan agar memudahkan pembeli dan penjual. Jika harga minyak goreng merek lain selain Minyakita sesuai dengan yang di inginkan para pembeli dan harga tersebut tidak merugikan pedagang maka harga tersebut sudah mencapai titik keseimbangan dan kemungkinan masyarakat tidak akan bergantung pada minyak goreng bersubsidi pemerintah lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H