Ini menjadi harapan baru bagi pilkada kembali tahun 2025. Ternyata untuk memenangkan pilkada tidak harus dengan biaya mahal. Hal ini memungkinkan ke depan digelar "Pilkada Murah dan Halal". Diharapkan muncul calon-calon bupati yang berintegritas, kompeten, visioner, kreatif, inovatif, punya hubungan nasional dan internasional, yang mampu melakukan perubahan untuk kemajuan daerah yang signifikan. Mampu mengelola potensi daerah untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Bukan seorang bupati yang hanya bisa melaksanakan rutinitas pemerintahan dan dinas luar semata.
Kemenangan telak 57,25% kotak  kosong di Kabupaten Bangka, tidak hanya menjadi catatan sejarah, tetapi juga menjadi cerminan dari ketidakpuasan masyarakat terhadap calon tunggal yang ada. Kemenangan kotak kosong ini menunjukkan keinginan masyarakat untuk melihat kompetisi yang lebih sehat dan pilihan yang lebih beragam dalam Pilkada.
Uniknya lagi, walaupun telah mengetahui menang telak 57,25% masyarakat pendukung kotak kosong di Kabupaten Bangka tidak larut dalam euforia. Mereka menganggap biasa-biasa saja. Melawan dengan diam, menang pun diam-diam. Namun harus tetap waspada. Jangan sampai hasilnya didiamkan untuk mengubah pemenang. Tetap husnudzon pada KPU sampai selesai pleno tingkat Kabupaten berakhir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H