Mohon tunggu...
Indies Surpree
Indies Surpree Mohon Tunggu... -

Peminat pariwisata Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tips Menjadi Entrepreneur dan Memulai Usaha Sendiri

4 Februari 2015   13:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:51 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Bekerja adalah perwujudan dari cinta. Jika Anda tidak bisa bekerja dengan cinta, tapi dengan benci, akan lebih baik bila Anda meninggalkan pekerjaan Anda, lalu duduk di muka kuil, menunggu sedekah dari orang-orang yang bekerja dengan penuh cinta.” KAHLIL GIBRAN

Mencari pekerjaan memang tidak mudah. Dengan semakin banyaknya jumlah pencari kerja dewasa ini, kegiatan mencari kerja bisa menjadi sebuah pekerjaan itu sendiri, dan mungkin akan menjadi salah satu pekerjaan terberat yang pernah dilakukan dalam hidup Anda. Tapi tidak usah takut! Teruslah berusaha dan berusaha lagi. Jangan pernah menyerah. Pastikan Anda mengikuti petunjuk berikut dengan baik, yaitu:

1) Pilihlah bidang pekerjaan yang Anda sukai! Anda harus tahu kemana arah dan tujuan karir Anda. Lihatlah orang-orang yang bekerja di bidang tersebut. Perhatikan, bagaimana kondisi mereka setelah bekerja selama lima, sepuluh, hingga dua puluh tahun di bidang tersebut. Apapun keadaan mereka, itulah gambaran diri Anda beberapa tahun mendatang. Jika menyenangi pekerjaan yang dilakukan, Anda akan mengerjakan semua tugas dengan baik, menikmati semua pekerjaan, dan pada akhirnya akan membuat Anda bertahan lebih lama dalam karir Anda.
2) Tingkatkan terus keterampilan yang dimiliki! Cari tahu keahlian apa saja yang dibutuhkan untuk bidang pekerjaan pilihan Anda.

Sekarang, bagaimana jika setelah beberapa kali mencoba, Anda tidak kunjung mendapatkan pekerjaan? Bagaimana jika setelah sekian lama berusaha, pekerjaan ideal yang Anda harapkan belum juga terwujud? Apakah Anda harus berdiam diri? Menghabiskan waktu dalam menunggu dan menunggu tanpa ada kepastian kapan semuanya akan berakhir? Jawabannya tentu saja TIDAK. Bekerja di bidang pekerjaan yang kita minati adalah sesuatu yang ideal. Sama seperti halnya cinta, sesuatu yang ideal terkadang sulit diwujudkan. Itu sebabnya Anda harus mempunyai Plan B atau rencana kedua guna mengantisipasi jika hal itu sampai terjadi.

Ada dua hal yang bisa Anda lakukan, yaitu:
1) Membuka lapangan kerja sendiri,
2) Mengubah pekerjaan biasa menjadi aktivitas menarik.

Kedua-duanya bisa dilakukan. Banyak orang besar yang berhasil dengan menerapkan kedua hal di atas. Bekerja adalah kegiatan positif. Sayangnya, masih banyak orang menyangka hal itu hanya dapat dilakukan di kantor atau perusahaan. Pendapat ini sama sekali tidak benar. Bekerja adalah aktivitas membangun dan produktif. Anda bisa bekerja kapan saja, dimana saja. Selama Anda mampu menghasilkan sesuatu yang positif dan produktif, dimanapun tempatnya, Anda sudah bekerja!

Satu hal yang harus diingat baik-baik adalah Anda TIDAK BOLEH berdiam diri begitu saja. Ingat, waktu terus berlalu, usia kian bertambah. Setiap hari, semakin banyak anak-anak muda baru yang masuk ke dunia kerja. Jadi, daripada menghabiskan waktu dalam menunggu dan menunggu lagi, mengapa tidak berusaha membuka lapangan kerja sendiri? Mengapa tidak mencoba berbagai jenis pekerjaan sambil menunggu pekerjaan ideal Anda tiba?
”Banyak anak-anak muda yang setelah sekali gagal mencoba langsung patah semangat dan merasa putus asa,” kata filosof besar Amerika, Ralph Waldo Emerson, ”Jika seorang anak muda tidak berhasil dalam usaha pertamanya, orang-orang akan langsung memvonisnya sebagai seorang yang gagal. Apabila seorang anak muda lulusan perguruan tinggi ternama di kota New York atau Boston tidak berhasil mendapatkan pekerjaan dalam waktu setahun di salah satu kota besar di Amerika, orang-orang akan menganggap wajar jika ia merasa kecewa dan mengeluh sepanjang hidupnya. Sementara di kota lain, di kota kecil Vermont atau New Hampshire, ada anak muda lain. Ia mencoba berbagai jenis pekerjaan. Mulai dari mengajar, mengelola koran lokal, terpilih sebagai anggota DPR, menjadi walikota, dan begitu seterusnya. Selama bertahun-tahun ia jatuh bangun dalam karirnya. Tapi, seperti kucing, ia selalu jatuh di atas kedua kakinya untuk kemudian bangkit kembali. Anak muda kedua ini jauh lebih unggul dari anak kota pertama. Ia tidak menunda hidupnya, tapi aktif menjalani hidupnya. Ia tidak hanya memperoleh satu kali kesempatan, tapi memiliki seratus kali kesempatan.”

MEMBUKA LAPANGAN KERJA SENDIRI
Kisah Nellie Speer. Setelah suaminya meninggal dan kedua anaknya tumbuh dewasa dan memiliki rumah sendiri, Nellie tinggal seorang diri di apartemen kecilnya di kota New York. Suatu hari, saat sedang menikmati es krim di sebuah cafe, Nellie melihat kalau cafe tersebut juga menjual kue pie dan aneka jajanan lainnya. Nellie bertanya kepada pemiliknya apakah ia bersedia membeli kue pie buatannya yang jauh lebih enak. Sang pemilik cafe langsung mengiyakan dan memesan dua buah. ”Meskipun pintar masak,” kata Nellie, ”saat masih tinggal di Georgia saya selalu ditemani pembantu, dan seumur-umur baru beberapa kali saja saya membuat kue pie sendiri.”
Setelah menerima pesanan tersebut, Nellie bertanya kepada tetangganya bagaimana cara membuat kue pie yang baik. Di luar dugaan, para pelanggan cafe ternyata menyukai kue pie buatan Nellie. Alhasil, pemilik cafe pun menaikkan pesanannya menjadi lima buah. Kemudian, banjir pesanan pun mulai berdatangan dari cafe dan restoran lain. Dalam dua tahun, Nellie telah memasak lima ribu kue pie per tahun dan meraup penghasilan bersih seribu dollar!

Sesudah itu, permintaan akan kue-kue buatannya terus meningkat sampai-sampai Nellie harus menyewa kios sendiri dan mempekerjakan dua orang pembantu. Para pelanggannya rela antri berjam-jam hanya untuk menikmati kue buatan Nellie.

Kisah Jerry Yang. Penemu mesin pencari Yahoo!, Jerry Yang, berhasil menjadi multi milyuner pada usia 30 tahun karena mau belajar dari pengalamannya. Setelah lulus sarjana, Yang berhasil mendapat beasiswa S2 pada jurusan Teknik Elektro Universitas Standford. Ketika keluarganya diterpa masalah keuangan, Yang terpaksa bekerja part time di berbagai macam perusahaan untuk membiayai kuliahnya. Salah satunya adalah menjadi penjaga perpustakaan. ”Di sanalah pertama kali saya belajar cara menyusun informasi secara sistematis,” kata Yang.

Setelah muncul era komputer dan Internet, pengetahuan yang diperoleh Yang saat bekerja di perpustakaan memberinya ide membuat situs pencari di Internet yang mampu menghimpun dan mengkategorisasi semua informasi di Web. Tujuannya agar orang-orang mudah menemukan apa yang dicari.
Idenya yang cemerlang tersebut mengantarkan Yang dan temannya, David Filo, menjadi salah satu orang terkaya di dunia.

MENGUBAH PEKERJAAN BIASA MENJADI AKTIVITAS MENARIK
Langkah kedua yang bisa dilakukan adalah dengan mulai mencari alternatif pekerjaan lain yang dapat dilakukan. Tidak menjadi soal sekalipun pekerjaan tersebut awalnya tidak menarik dan bukan pekerjaan pilihan Anda. Percayalah, tidak ada yang sia-sia jika kita mau mencoba melakukan sesuatu yang positif. Setiap pekerjaan akan menjadi pengalaman tersendiri. Hal ini akan membuka jalan bagi pekerjaan berikutnya yang lebih baik.

Kisah Harlan A. Howard. Mungkin tidak banyak orang mau melakukan pekerjaan yang dilakukan Harlan. Saat masih bersekolah, Harlan pernah bekerja di kedai es krim. Pekerjaannya adalah mencuci piring, mengelap meja, dan menyajikan es krim di kantin sekolah. Di saat anak-anak lainnya asyik bermain, Harlan sibuk mengerjakan berbagai tugasnya karena tidak mempunyai pilihan lain. Harlan sebenarnya benci dengan pekerjaannya itu, tapi ia memerlukan uang untuk membiayai sekolahnya. Akhirnya, untuk mengisi waktu luang di kantin, Harlan mencoba belajar segala sesuatu tentang es krim. Ia belajar cara membuat, mengumpulkan bahan, dan sebagainya. Karena sangat tertarik dengan hobi barunya tersebut, selepas SMA, Harlan memutuskan kuliah di jurusan Teknologi Pangan, Massachusetts State College.

Selepas kuliah, sama seperti lulusan baru lainnya, Harlan juga kesulitan memperoleh pekerjaan. Akhirnya, ia memutuskan membuka laboratorium sendiri di rumahnya. Tidak lama berselang, keluar UU baru yang mewajibkan perusahaan susu menghitung tingkat bakteri yang terkandung dalam produk mereka. Karena tidak banyak laboratorium seperti itu di kotanya, empat belas perusahaan susu di sana meminta Harlan dan dua asistennya membantu mengukur tingkat bakteri dalam susu mereka.
Dua puluh lima tahun kemudian, di saat orang-orang yang bekerja di industri makanan sudah pensiun dari jabatannya, diganti anak-anak muda yang jauh lebih pintar dan lebih bersemangat, Harlan masih tetap mengelola laboratorium miliknya. Di saat teman-teman sekelasnya yang biasa membeli es krim kepadanya gagal mendapatkan pekerjaan, menganggur, dan asyik menyalahkan keadaan, Harlan berhasil menjadi pengusaha sukses karena mau belajar dan berusaha.

Kisah Samuel Vauclain. Ada kisah lain tentang anak muda yang membenci pekerjaannya. Anak muda ini, Sam, bekerja di pabrik mekanik. Sam sebenarnya ingin berhenti, tapi ia tidak bisa menemukan pekerjaan lain. Akhirnya, untuk membunuh rasa bosan, Sam dan temannya menciptakan permainan. Mereka berlomba membuat baut sebanyak mungkin. Setelah beberapa lama, karena melihat keuletan Sam, supervisornya menaikkan jabatannya. Hal ini terus berlanjut hingga beberapa tahun ke depan. Tiga puluh tahun kemudian, Samuel Vauclain telah menduduki jabatan tertinggi di perusahaan tersebut, yaitu sebagai presiden Baldwin Locomotive Works. Itu karena Sam mau mengubah pekerjaan biasa menjadi aktivitas menarik.

Mikhail Csikszentmihalyi, psikolog dari Universitas Chicago, pernah bertemu dengan pekerja pabrik logam di Chicago selatan. ”Hawa di sana saat musim panas benar-benar panas seperti dalam oven,” kata Mikhail, ”dan sangat dingin seperti es ketika musim salju. Suara logam bertalu begitu keras sehingga Anda harus berteriak jika ingin berbicara. Anehnya, orang itu nampak tenang dan terlihat menikmati pekerjaannya. Selama bertahun-tahun, ia mengisi waktunya dengan mempelajari semua mesin yang ada di sana. Ia satu-satunya orang di pabrik yang bisa memperbaikinya. Ia sangat senang apabila diminta memperbaiki mesin-mesin itu. Ia gembira jika semua pekerjaan di pabrik berjalan mulus.”

Menurut Mikhail, sebuah pekerjaan yang baik harus memiliki variasi dan tantangan. ”Seberapa besar variasi ini tergantung sepenuhnya pada cara pandang dan pendekatan yang kita lakukan, bukan berdasarkan kondisi kerja sebenarnya.” Dengan berpikir positif, pekerjaan apapun akan menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Jadi, cobalah mencari alternatif pekerjaan lain yang bisa dilakukan. ”Caranya,” menurut Scott McKeen, ”adalah dengan memulai apa saja. Masukilah sebuah bidang pekerjaan dan tentukan apakah hal itu sesuai dengan diri Anda atau tidak. Jika tidak sesuai, Anda bisa berhenti dan mencoba yang lain. Kegiatan pencarian ini akan terasa menyenangkan.” Bahkan George Bernard Shaw, filosof kenamaan asal Inggris, pernah bekerja sebagai kasir selama sembilan tahun sebelum akhirnya menjadi penulis sukses. Selamat mencoba!
Sumber: Lenterabuku.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun