Mohon tunggu...
Indies Surpree
Indies Surpree Mohon Tunggu... -

Peminat pariwisata Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tips Menjadi Entrepreneur dan Memulai Usaha Sendiri

4 Februari 2015   13:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:51 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

MENGUBAH PEKERJAAN BIASA MENJADI AKTIVITAS MENARIK
Langkah kedua yang bisa dilakukan adalah dengan mulai mencari alternatif pekerjaan lain yang dapat dilakukan. Tidak menjadi soal sekalipun pekerjaan tersebut awalnya tidak menarik dan bukan pekerjaan pilihan Anda. Percayalah, tidak ada yang sia-sia jika kita mau mencoba melakukan sesuatu yang positif. Setiap pekerjaan akan menjadi pengalaman tersendiri. Hal ini akan membuka jalan bagi pekerjaan berikutnya yang lebih baik.

Kisah Harlan A. Howard. Mungkin tidak banyak orang mau melakukan pekerjaan yang dilakukan Harlan. Saat masih bersekolah, Harlan pernah bekerja di kedai es krim. Pekerjaannya adalah mencuci piring, mengelap meja, dan menyajikan es krim di kantin sekolah. Di saat anak-anak lainnya asyik bermain, Harlan sibuk mengerjakan berbagai tugasnya karena tidak mempunyai pilihan lain. Harlan sebenarnya benci dengan pekerjaannya itu, tapi ia memerlukan uang untuk membiayai sekolahnya. Akhirnya, untuk mengisi waktu luang di kantin, Harlan mencoba belajar segala sesuatu tentang es krim. Ia belajar cara membuat, mengumpulkan bahan, dan sebagainya. Karena sangat tertarik dengan hobi barunya tersebut, selepas SMA, Harlan memutuskan kuliah di jurusan Teknologi Pangan, Massachusetts State College.

Selepas kuliah, sama seperti lulusan baru lainnya, Harlan juga kesulitan memperoleh pekerjaan. Akhirnya, ia memutuskan membuka laboratorium sendiri di rumahnya. Tidak lama berselang, keluar UU baru yang mewajibkan perusahaan susu menghitung tingkat bakteri yang terkandung dalam produk mereka. Karena tidak banyak laboratorium seperti itu di kotanya, empat belas perusahaan susu di sana meminta Harlan dan dua asistennya membantu mengukur tingkat bakteri dalam susu mereka.
Dua puluh lima tahun kemudian, di saat orang-orang yang bekerja di industri makanan sudah pensiun dari jabatannya, diganti anak-anak muda yang jauh lebih pintar dan lebih bersemangat, Harlan masih tetap mengelola laboratorium miliknya. Di saat teman-teman sekelasnya yang biasa membeli es krim kepadanya gagal mendapatkan pekerjaan, menganggur, dan asyik menyalahkan keadaan, Harlan berhasil menjadi pengusaha sukses karena mau belajar dan berusaha.

Kisah Samuel Vauclain. Ada kisah lain tentang anak muda yang membenci pekerjaannya. Anak muda ini, Sam, bekerja di pabrik mekanik. Sam sebenarnya ingin berhenti, tapi ia tidak bisa menemukan pekerjaan lain. Akhirnya, untuk membunuh rasa bosan, Sam dan temannya menciptakan permainan. Mereka berlomba membuat baut sebanyak mungkin. Setelah beberapa lama, karena melihat keuletan Sam, supervisornya menaikkan jabatannya. Hal ini terus berlanjut hingga beberapa tahun ke depan. Tiga puluh tahun kemudian, Samuel Vauclain telah menduduki jabatan tertinggi di perusahaan tersebut, yaitu sebagai presiden Baldwin Locomotive Works. Itu karena Sam mau mengubah pekerjaan biasa menjadi aktivitas menarik.

Mikhail Csikszentmihalyi, psikolog dari Universitas Chicago, pernah bertemu dengan pekerja pabrik logam di Chicago selatan. ”Hawa di sana saat musim panas benar-benar panas seperti dalam oven,” kata Mikhail, ”dan sangat dingin seperti es ketika musim salju. Suara logam bertalu begitu keras sehingga Anda harus berteriak jika ingin berbicara. Anehnya, orang itu nampak tenang dan terlihat menikmati pekerjaannya. Selama bertahun-tahun, ia mengisi waktunya dengan mempelajari semua mesin yang ada di sana. Ia satu-satunya orang di pabrik yang bisa memperbaikinya. Ia sangat senang apabila diminta memperbaiki mesin-mesin itu. Ia gembira jika semua pekerjaan di pabrik berjalan mulus.”

Menurut Mikhail, sebuah pekerjaan yang baik harus memiliki variasi dan tantangan. ”Seberapa besar variasi ini tergantung sepenuhnya pada cara pandang dan pendekatan yang kita lakukan, bukan berdasarkan kondisi kerja sebenarnya.” Dengan berpikir positif, pekerjaan apapun akan menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Jadi, cobalah mencari alternatif pekerjaan lain yang bisa dilakukan. ”Caranya,” menurut Scott McKeen, ”adalah dengan memulai apa saja. Masukilah sebuah bidang pekerjaan dan tentukan apakah hal itu sesuai dengan diri Anda atau tidak. Jika tidak sesuai, Anda bisa berhenti dan mencoba yang lain. Kegiatan pencarian ini akan terasa menyenangkan.” Bahkan George Bernard Shaw, filosof kenamaan asal Inggris, pernah bekerja sebagai kasir selama sembilan tahun sebelum akhirnya menjadi penulis sukses. Selamat mencoba!
Sumber: Lenterabuku.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun