Paragraph pertama lanjut menguraikan berbagai fakta pendukung maupun tesis penulis.
2. Paragraf Kedua sampai kelima
Paragraf ini disebut tubuh dari esai. Berisi pendukung pendukung tesis dan argumen-argumennya dituliskan sebagai analisa dengan melihat relevansi dan relasinya dengan masing-masing sub topik. Penulis dapat mengajukan pemikiran maupun solusi cerdas atas topik yang dibahas
3. Paragraf Kelima (terakhir)
Berupa kesimpulan dan rekomendasi berkenaan dengan topik yang dibahas.
Seseorang akan bisa menulis dengan ringan ketika ia terlatih dan banyak mendapat asupan berupa bacaan maupun tontonan yang inspiratif. Â
Selain itu, jangan terpaku pada pola kaku menulis sebagaimana diajarkan di sekolah. Wartawan tidak pernah kehilangan ide dan mampu menulis dalam berbagai varian tulisan. Hal itu karena satu alasan: Tidak ribet memikirkan struktur tulisan termasuk aturan kalimat.Â
Wartawan langsung menulis dan mengkoreksi kesalahan. Praktik yang terus menerus menjadikan aktivitas menulis bukan menjadi beban baginya melainkan pekerjaan biasa yang ringan.
Oya jangan lupa berdoa kepada Dewa Ganesha (Dewa Kecerdasan, logika dan sains) dan Dewi Saraswati agar proses menulis menjadi semakin lancar.Â
Jika anda merasa belum begitu mahir, jangan putus asa. Orang yang rajin, tekun akan mengalahkan orang yang pintar (tapi malas)