Teologi Patriotik dan Kebangkitan Semangat Cinta Tanah Air
Hindu mengenal konsep yajna bagi para ksatria yang terdapat dalam Atharvaveda XII.1.62, Yajurveda IX.23. bagi para ksatria, persembahan tertinggi bagi tanah air adalah tubuh dan kemampuannya sendiri (Udyoga Parwa Mahabharata), dedikasi seorang pemimpin adalah yaja khusus bagi katriya (Shanti Parva Mahabharata/Chanakya Nitisastra).Â
Diuraikan pula yaja golongan lain yakni brahmana, vaisya dan masyarakat umum bagi bangsa dan negaranya. Pemahaman teologi patriotik bagi para pemimpin (pada semua tingkatan dari kepala pemerintahan sampai pimpinan pada tingkat terendah dari pemerintahan), pemimpin organisasi, politisi, angkatan bersenjata dan seluruh warga negara.
Membangun Bibit Teologi Patriotik
Berbagai teks juga menguraikan bagaimana pola membangun bibit patriotik dalam sebuah negara. Teologi Patriotik dibutuhkan pada setiap jaman, terlebih dalam kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini. Sastra menjelaskan ada perbedaan pola penanaman teologi patriotik pada setiap jaman, namun semangat dan esensinya akan tetap sama.Â
Berbagai pola-pola yang dapat diterapkan dalam membangun bibit teologi patriotik, seperti menggali kembali cerita-cerita kepahlawanan dan mengkemasnya dalam bentuk pembelajaran yang menarik bagi anak-anak dan kaum muda, memperbanyak bacaan mengenai Teologi Patriotik sampai pada integrasi pada kurikulum pembelajaran. Selain itu diperlukan program pendidikan khusus untuk memperkuat bibit Teologi Patriotik.
Konsep besar Prthivi Bhakti merupakan sumbangsih terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia. Buku ini juga sebagai acuan dalam memahami Teologi Patriotik dan cara membangun negeri yang dapat dimplementasikan oleh seluruh warga negara. Sebab, membangun negara yang kuat adalah kewajiban bagi setiap warga negara termasuk penganut Hindu yang telah berperan sangat penting pada peradaban di Nusantara.Â
Dengan hadirnya, tulisan ini, buku ini, selain sebagai sumbangsih pemikiran terhadap bangsa juga sebagai jawaban atas kekhawatiran relasi agama dan negara ditengah hembusan isu radikalisme dan keinginan mengganti dasar negara Pancasila dan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan negara berasaskan agama tertentu.Â
Di sisi lain, buku ini akan menjadi bahan kajian yang menarik bagi dunia akademis, bermanfaat secara nyata dalam membangun rasa nasionalisme dan sekaligus memperluas kajian keilmuan Hindu yang selama ini ketersediaan buku-buku politik dan tata negara dari sudut pandang Hindu masih dianggap minim.
Bagi masyarakat Hindu, buku ini dapat menjadi obor nasionalisme dan memberikan pemahaman dan keyakinan akan sikap mulia yang selama ini dianut yakni nasionalisme yang berlandaskan kokoh pada kemuliaan ajaran Hindu. Â