Konsep Teologi Motherland
Teologi Patriotik merupakan pembahasan yang sangat menarik dalam teks-teks Hindu.Teologi Patriotik merupakan pembahasan yang sangat menarik dalam berbagai teks asal India. Konsep  Teologi Patriotik  utamanya menjadi pegangan para Raja, Bangsawan, negarawan, prajurit dan kaum Ksatria secara umum. Juga Kejayaan Indra, Agni dan Varuna kaitannya dengan kepemimpinan (Frawley, 2003). Abad ini, dalam situasi bangsa saat ini, sangat penting untuk menggali dan menyuarakan kembali Teologi Patriotik dalam implementasinya yang sesuai dengan jamannya.
Konsep Teologi Motherland atau Teologi Cinta Tanah Air (Ibu Pertiwi), belum banyak dibahas dalam dalam khazanah Timur maupun Barat. Konsep ini yang bersumber dari Atharvaveda XII.1.2, Atharvaveda IX.10.12, Yajurveda XXV.17, Yajurveda IV.22 dan Atharvaveda XII.1.1. Teologi ini dapat diuraikan dari Kitab ruti dan Smrti dan dan buku-buku yang membahas tentang Teologi Hindu. Konsep Teologi Motherland secara jelas dapat ditemui dalam Ramayana Yudha Kanda yakni :
api svaramay lak na me lakmaa rocate |
janan janmabhmica svargdapi garyas ||
Even Lanka, decked with all it's gold doesn't endear itself to me;
Mother and Motherland are greater even than heaven.
Sri Rama mengajarkan bahwa tanah air sesungguhnya lebih tinggi dari Sorga itu sendiri sehingga setiap Putra dari Ibu Pertiwi wajib mendedikasikan dirinya terhadap negerinya sendiri. Konsep ini sangat penting dan sangat tegas menyatakan tanah air (Ibu Pertiwi/Motherland) yang nilainya lebih tinggi dari Sorga.Â
Bagian ini  merupakan hubungan antara Teologi Patriotik sebagai Dharma Negara dan menjadi sebuah keunggulan tersendiri karena mampu memperkenalkan konsep Teologi Motherland yang selama ini belum dikenal. Bahwa mencintai tanah air, merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan setiap orang.Â
Teologi Patriotik sebagai Jalan Para KatriyaÂ
Teologi patriotik yang dinyatakan oleh banyak naskah seperti Ramayana, Mahabharata, Pustaka Pararatwan I Bhumi Jawadwipa, Pustaka Rajya-Rajya I Bhumi Nusantara, Naskah Tanjung Tanah (naskah Hindu tertua di Asia Tenggara).Â
Dalam bagian ini juga akan diuraikan bagaimana konsep ini telah dimplementasikan sepanjang abad termasuk di jaman modern oleh sejumlah putra Hindu, seperti I Gusti Ngurah Rai yang telah memilih jalan katriya dan mempersembahkan hidupnya bagi ibu pertiwi sebagai persembahan tertinggi. Pengorbanan ini dianggap sebagai jalan terhormat dalam konsep teologi patriotik.