Mohon tunggu...
Surpi Aryadharma
Surpi Aryadharma Mohon Tunggu... Penulis - Dosen, Peneliti, Penulis Buku, Dharmapracaraka

Gemar membaca, Mencintai Negara, Mendidik Anak Bangsa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengapa Orang Hindu di Pulau Dewata Pindah Agama?

12 Juli 2020   11:26 Diperbarui: 28 Mei 2021   15:25 5794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keterangan Foto : Umat Kristen Ibadah menggunakan pakaian adat Bali | dokpri
Keterangan Foto : Umat Kristen Ibadah menggunakan pakaian adat Bali | dokpri
Setiap aktivitas dan keseharian orang Bali sarat dengan upacara dan makna religius. Dalam situasi seperti ini semestinya masyarakat Bali semakin terikat dengan agamanya, dengan penghayatan agama semakin dalam dan tidak ada ruang untuk berpindah agama, namun ternyata, setelah usaha yang sangat kuat, benteng Bali harus bobol dengan banyaknya warga Bali yang pindah agama ke Kristen dan Katolik, berikut Budha dan Islam. Jumlah warga Bali yang pindah agama ke Kristen Protestan dan Katolik diperkirakan 30.000 jiwa. Sementara data pindah agama ke Islam belum diketahui secara pasti.

Baca juga : Mengapa Kabar Pindah Agama Itu Selalu Menarik Perhatian?

dokpri
dokpri
Kronologi Misi Kristen dapat diringkas sebagai berikut
  1. tahun 1630 pendeta Belanda datang ke Bali bersama VOC
  2. Tahun 1838 Rev. Ennis dikirim untuk mengkristenkan orang Bali tetapi gagal
  3. Tahun 1861 Dr. H Van Der Tuuk diberangkatkan ke Bali dengan tugas utama menerjemahkan injil ke dalam bahasa Bali
  4.  tahun 1863 Utrechtse Zending Vereeniging (UZV) menetapkan Bali sebagai ladang penginjilan. Tahun 1866 dua zendeling Jacob de room dan Van eck ditugaskan ke Bali. Setelah 13 tahun usahanya hanya mampu mengkristenkan 1 orang Bali I Goesti Wajan Karangasem
  5. 8 Juni 1881 I Goesti Wajan Karangasem membunuh de room. Peristiwa berdarah ini membuat Belanda melarang segala bentuk penginjilan di Bali
  6. Januari 1931 penginjil Tsang To Hang memasuki Bali dengan ijin terbatas menginjili orang-orang Tionghoa. Tetapi setelah  gagal ia melabrak ijin dengan mulai menginjili orang Bali
  7. 11 Nopember 1931 terjadi pembabtisan yang menghebohkan di tukad Yeh Poh, 12 orang termasuk Pan Loting (tokoh leak dari Buduk)
  8. Tahun-tahun berikutnya menjadi panen besar bagi kekristenan di Bali

Keterangan Foto : Tukad Yeh Poh, tempat pembabtisan sangat melegenda | dokpri
Keterangan Foto : Tukad Yeh Poh, tempat pembabtisan sangat melegenda | dokpri
Pada saat pembatisan terjadi, direktur Misi Dr. Jaffray meminta agar mereka yang bertobat membakar patung-patung dan pura keluarga karena dianggap sebagai tempat setan dan iblis serta melarang kewajiban yang berhubungan dengan pura dan desa

Di Desa Abianbase dilakukan upasaksi di Pura Dalem guna menghambat gelombang masuk Kristen, tetapi ternyata tidak berpengaruh karena yang masuk Kristen justru semakin banyak. Upaya Kristenisasi awal ini menjadi sejarah gelap di Bali karena menimbulkan gejolak. 

Baca juga : Pindah Agama, Pertentangan Sosial dan Batin

Sebab masyarakat yang masuk Kristen menghancurkan merajan, sanggah (tempat ibadah keluarga Hindu). Tahun-tahun berikutnya Kristen mengubah pendekatan dengan lebih lembut dan bahkan kembali 'pada budaya Bali" sehingga orang Bali lebih bisa menerimanya.

dokpri
dokpri
Dari sedemikian banyak kemungkinan dan teori mengenai alasan seseorang melakukan tindakan konversi agama, alasan utama tindakan itu adalah :
  1. Ketidakpuasan atas sistem adat dan agama, hal ini akan menimbulkan kegoncangan sosial. Sejak dulu sebagian kecil masyarakat Bali menunjukkan ketidakpuasan terhadap sistem adat dan agama. Selain itu, kelompok-kelompok yang ada di masyarakat memperlihatkan kepekaan yang berbeda terhadap doktrin keagamaan tertentu. Kerumitan banten yang dikaitkan dengan ekspresi keimanan, aturan adat yang kaku serta tidak adanya kelonggaran bagi anggota masyarakat untuk menjalankan ajaran agama menjadi keluhan yang belum terjawab. Hal ini menimbulkan goncangan sosial yang pada akhirnya menimbulkan anomi. Para penderita deprivasi ekstrim dan anomi memperlihatkan daya tanggap yang besar terhadap agama yang mengkhotbahkan pesan keselamatan.
  2. Ekonomi dan Kemiskinan. Faktor ekonomi menjadi salah satu penyebab seseorang pindah agama. Dimana sejak dulu banyak warga yang rela pindah agama untuk mendapatkan sumbangan dari badan-badan siar agama tertentu. Selain itu lingkungan sosial dan pola hidup orang Kristen yang berbeda dan menunjukkan keunggulan telah menarik banyak orang untuk beralih agama menjadi Kristen.
  3. Krisis individu. Manusia kerap mengalami krisis dapat disebabkan oleh banyak hal seperti kondisi ekonomi dalam memenuhi kebutuhan hidup, keretakan keluarga, perceraian, korban kekerasan atau perasaan berdosa karena merasa telah melakukan perbuatan tercela. Orang yang mengalami krisis cenderung mencari nilai baru, guna mendapatkan pemecahan dari persoalan yang dihadapi. Agama Kristen termasuk agama yang menawarkan pesan keselamatan yang membawa seseorang pada rasa damai sejahtera. Perpindahan agama diharapkan mampu membawa perubahan dalam hidupnya.
  1. Pengaruh ilmu kebatinan, Kehausan rohani dan janji keselamatan. Sejumlah ilmu kebatinan seperti teosofi, ajaran mistik dan sufi yang diajarkan oleh sejumlah guru telah menjadi loncatan awal bagi kekristenan di Bali. Ajaran mistik ini sepintas mirip dengan ajaran Kristen dimana pencapaian spiritual dapat dicapai dengan pencerahan rohani, bukan dengan upacara yang besar. Umat Hindu yang mengalami kehausan rohani dulunya memang sulit dijawab, karena sedikitnya tokoh yang bisa memberikan pelayanan rohani.
  1. Keretakan keluarga dan urbanisasi. Keluarga yang tidak harmonis mendorong terjadinya konversi. Anggota keluarga yang merasa terlempar dari ikatan keluarga dan merasa sebatang kara tanpa ada yang memperhatian cenderung akan mencari komunitas baru yang dapat dijadikan tempat untuk berbagi dalam kehidupannya.
  1. Pernikahan dan urutan kelahiran dalam keluarga. Pernikahan seringkali menimbulkan terjadinya konversi agama. Wanita Bali yang menikah dengan pria Kristen sebagian besar akan mengikuti agama calon suami karena patrialistik. Namun tidak sedikit justru pria Hindu yang mengikuti agama calon istrinya. Selain itu, urutan kelahiran dalam keluarga sangat berpengaruh. Dimana anak laki-laki yang bukan merupakan pewaris keluarga lebih mudah untuk beralih agama karena tidak terikat tanggung jawab dalam keluarganya. Juga mereka bukan penanggung jawab utama baik dalam melakukan pengabenan bagi orang tuanya maupun mengurus sanggah dan warisan keluarga.
  1. Kegiatan penginjilan yang agresif. Kristen memang merupakan agama missioner. Tugas penginjilan bukan hanya dilakukan oleh penginjil profesional, tetapi juga oleh seluruh gereja dan jemaat. Banyak warga yang masuk Kristen karena kegiatan penginjilan yang mempropagandakan kehidupan yang lebih baik.
  1. Lemahnya pemahaman teologi (Brahmavidya). Masyarakat Hindu di Bali yang menjalan agama cenderung dengan berbagai upacara menyebabkan teologi tidak mendapatkan tempat yang layak dalam pelajaran agamanya. Ketidaktahuan ini tentu saja merugikan dialog antar pemeluk agama maupun dengan penginjil yang memang mapan dalam berdebat. Tujuh faktor utama diatas sesungguhnya berpangkal pada lemahnya pemahaman atas ajaran Hindu, sehingga para converts dengan mudah meninggalkan Hindu.

Baca juga : Pindah Agama dalam Hindu Demi Sang Kekasih, Salahkah?

alkitab-berbahasa-bali-5f13b60e097f36121d06e6a5.jpg
alkitab-berbahasa-bali-5f13b60e097f36121d06e6a5.jpg
Keterangan foto : Alkitab berbahasa Bali

Keputusan seseorang untuk melakukan konversi agama jarang karena satu faktor saja. Melainkan sejumlah alasan. Ada warga yang mengalami krisis sosial dan tidak mendapatkan dukungan dalam keluarga sehingga berketetapan untuk menjadi penganut Kristen. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun