Pembelajaran berdiferensiasi bukanlah model pembelajaran, pembelajaran berdiferensiasi adalah suatu prinsip bahwa kegiatan pembelajaran di kelas harus menyenangkan dan dapat memenuhi kebutuhan belajar murid. Pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid karena guru menyediakan dan mengakomodasi kebutuhan belajar murid baik dari konten, proses, maupun produk dalam kegiatan pembelaharan. Dengan adanya kegiatan pemelajaran berdiferensiasi dimana siswa dapat belajar sesasui dengan kebutuhan belajarnya, maka siswa kan merasa nyaman dalam belajar dan akan berpengaruh terhadap hasil belajar yang diperoleh, tentunya akan memperoleh hasil belajar yang optimal, karena sesuai dengan minat, kesiapan dan profil belajar mereka. Hasil yang optimal tersebut tentunya dengan menggunakan penilaian autentik yang dilakukan oleh guru.
Koneksi atau keterkaitan dengan modul-modul sebelumnya
Koneksi atau keterkaitan dengan modul sebelumnya dapat dilihat sebagai berikut:
1. Keterkaitan dengan modul 1.1 Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara
Pemikiran Ki Hajar Dewantara terkait dengan pendidikan adalah bahwa pendidikan atau kegiatan pemebelajaran adalah menuntun kodrat anak hal ini selaras dengan pembelajaran berdiferensiasi yang memperhatikan kebutuhan belajar murid.
2. Keterkaitan dengan modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak
Untuk dapat mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi guru harus memiliki nilai dan peran sebagai guru penggerak, yaitu nilai berpihak pada murid dan peran sebagai pemimpin pembelajaran dan mendorong kepemimpinan murid.
3. Keterkaitan denga modul 1.3 Visi Guru Penggerak
Visi yang disusun yang berkaiatan dengan murid impian di masa depan akan terwujud apabila guru dapat mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi.
4. Keterkaitan dengan modul 1.4 Budaya Positif
Budaya positif yang ada di sekolah bertujuan untuk pembentukan karakter baik pada murid. Dengan adanya budaya positif yang ada di sekolah sangat memudahkan dalam menerapkan kegiatan pembelajaran berdiferensiasi.Â