Mohon tunggu...
Suro  Rahmadhona Tumangger
Suro Rahmadhona Tumangger Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenali Gaya Kepemimpinan Tujuh Presiden Republik Indonesia! Kamu Suka yang Mana?

28 Oktober 2021   14:51 Diperbarui: 29 Oktober 2021   11:45 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama : Suro Rahmadhona Tumanggor

NIM : 0801201191

Kelas : IKM 5 (Semester 3)

Matkul : Kepemimpinan dan Berpikir Sistem Kesmas

Dosen Pengampu : Susilawati, S.K.M., M.Kes

______

Adolf Hitler, Abraham Lincoln, Cleopatra, dan Napoleon Bonaparte. Apa yang Anda pikirkan jika mendengar deretan nama-nama tersebut? Anda mungkin berpendapat bahwa mereka adalah tokoh yang berpengaruh di dunia. Atau Anda juga mungkin berasumsi bahwa mereka adalah pemimpin-pemimpin hebat dunia yang terkenal dalam sejarah. Ya, kedua opsi itu mungkin benar adanya.

Kali ini, saya akan membahas sedikit tentang apa itu pemimpin dan bagaimana gaya kepemimpinan presiden-presiden di Indonesia. Check it out!

            Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), pemimpin adalah orang yang memimpin. Pemimpin dapat pula diartikan sebagai orang yang memberi petunjuk atau objek yang dijadikan sebagai pedoman. Menurut Suradinata (1997), pemimpin ialah orang yang memimpin kelompok dua orang atau lebih, baik organisasi maupun keluarga. Adapun pengertian kepemimpinan adalah kemampuan seorang pemimpin untuk mengendalikan, memimpin, memengaruhi pikiran, perasaan atau tingkah laku orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

            Yuk, simak bagaimana gaya kepemimpinan presiden-presiden Indonesia selama mereka duduk di kursi pemerintahan berikut ini!

1. Presiden Soekarno

Dr. Ir. H. Soekarno adalah presiden pertama Indonesia yang menjabat sejak tahun 1945 sampai 1967. Presiden Soekarno dijuluki sebagai Bapak Proklamator Kemerdekaan Indonesia bersama dengan wakilnya, Drs. Mohammad Hatta. Ia dipilih melalui sidang musyawarah oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia).

Presiden Soekarno dikenal sebagai pemimpin yang pemberani, tegas, cerdas, kharismatik, dan mudah tertarik dan menarik perhatian wanita. Ia juga dikenal sebagai seorang orator yang ulung, bijaksana dan berkepala dingin, sangat percaya diri dan tidak mau kalah dengan orang lain. Namun demikian, ia merupakan pribadi yang ceroboh dan kurang hati-hati dalam mengambil keputusan.

Presiden Soekarno adalah pemimpin yang selalu berorientasi pada moral dan etika ideologinya mendasar pada negara dan partai. Beliau adalah seorang yang konsisten, namun fanatik, menjadi tokoh nasionalis dan antikolonialisme pertama, baik dalam negeri maupun untuk lingkungan Asia.

2. Presiden Soeharto

Jenderal TNI H.M. Soeharto adalah presiden Indonesia kedua yang menjabat sejak tahun 1967 sampai 1998. Ia merupakan satu-satunya orang yang menjabat sebagai presiden terlama dalam sejarah Indonesia, yakni selama 31 tahun. Presiden Soeharto diangkat melalui sidang Paripurna MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat).

Presiden Soeharto dikenal sebagai pemimpin yang memiliki pribadi yang sangat jelas, mempunyai target visi dan misi, mahir dalam menyusun strategi, tidak banyak bicara, pandai menggunakan kesempatan, dan orang yang murah senyum serta berwibawa.

Untuk gaya kepemimpinan sendiri, Presiden Soeharto berorientasi pada gaya kepemimpinan yang Proaktif-Ekstratif dengan Adaptif-Antisipatif. Ia dikenal sebagai pemimpin yang otoriter dan diktator, sangat handal serta penuh dengan intrik dan kontroversi. Demontrasi dan unjuk rasa akan ditindak dengan tegas. Selama masa kepemimpinannya, ia berhasil menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta akan produk dalam negeri pada rakyatnya.

3. Presiden B.J. Habibie

Prof. Dr. Ing. B. J. Habibie adalah presiden ketiga Indonesia yang menjabat sejak tahun 1998 sampai 1999. Presiden Habibie merupakan presiden Indonesia yang memiliki masa jabatan terpendek, yakni kurang lebih satu tahun. Ia mendapat julukan sebagai “Mr. Crack” karena mampu menghitung keretakan pesawat karena proses lepas landas.

Presiden Habibie dikenal sebagai seorang ilmuwan yang sangat jenius, akrab dalam bergaul, sangat detailis, suka dengan uji coba, serta merupakan pribadi yang penyabar dan penyayang keluarga. Ia memiliki kepribadiaan yang meletup-letup, spontanitas, selalu responsif terhadap perubahan, tetapi masih sering bersikap labil dalam mengambil keputusan.

Untuk gaya kepemimpinan sendiri, Presiden Habibie berorientasi pada gaya kepemimpinan yang Dedikatif-Fasilitatif. Beliau memiliki kepemimpinan yang demokratif, sangat liberal, akrab dengan wartawan dan dalam mengambil keputusan selalu menggunakan hati nurani.

4. Presiden Abdurrahman Wahid

K.H. Abdurrahman Wahid adalah presiden keempat Indonesia yang menjabat sejak tahun 1999 sampai 2001. Presiden Abdurrahman Wahid biasa dipanggil dengan sebutan Gus Dur. Ia dipilih oleh anggota MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) dengan perolehan suara terbanyak.

Presiden Gus Dur dikenal sebagai pemimpin yang tidak disiplin dalam menggunakan waktu. Namun demikian, ia merupakan pribadi yang cerdas dan agamais karena anak seorang kiyai, dan selalu berpikir ala LSM. Beliau merupakan penyuka ketentraman dan ketertiban, humanis, pribadi yang ceplas-ceplos, sederhana dan apa adanya, serta menjunjung tinggi pluralisme.

Untuk gaya kepemimpinan sendiri, Presiden Gus Dur berorientasi pada gaya kepemimpinan yang Responsif-Akomodatif dan melarang paham Marxisme-Leninisme. Beliau dikenal sebagai pemimpin yang tidak pancasilais karena memihak pada kiyai sehingga sering terjadi kebebasan yang kebablasan.

5. Presiden Megawati

Megawati Soekarnoputri adalah presiden kelima Indonesia yang menjabat sejak tahun 2001 sampai 2004. Ia merupakan putri dari Presiden Soekarno dan menjadi satu-satunya presiden wanita dalam sejarah kepemimpinan Indonesia. Presiden Megawati dilantik untuk menggantikan Gus Dur sebagai presiden.

Presiden Megawati dikenal sebagai pemimpin yang tenang. Namun demikian, ia merupakan pribadi yang sangat lama dalam mengambil keputusan, kurang acuh dalam persoalan, seorang yang emosional, dan alergi dengan kritik.

Presiden Megawati memiliki gaya kepemimpinan yang lebih banyak mengeluarkan uneg-uneg dibanding solusi, tetapi cukup demokratis. Ia nyaris tidak menyentuk visi dan misi dan gagal membuat kepercayaan pada rakyatnya. Beliau dikenal memiliki gaya budaya ketimuran dan selalu menanamkan pemahaman anti kekerasan.

6. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Susilo Bambang Yudhoyono adalah presiden keenam Indonesia yang menjabat sejak tahun 2004-2009, 2009-2014. Ia merupakan presiden pertama yang dipilih langsung oleh rakyat atau melalui Pemilu. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akrab disapa SBY.

Presiden SBY dikenal sebagai pemimpin yang ramah, cerdas, tegas, santun, apik dalam hal berbusana, lemah lembut, penuh dengan pemikiran. Namun demikian, ia seorang pribadi yang lambat dan dianggap peragu.

Presiden SBY merupakan sosok yang demokratis, menghargai pendapat, selalu defensif dalam hal kritikan, dan memiliki analisis strategi yang sangat tinggi. Di masa kepemimpinannya, stabilitas politik terjaga dan kehidupan demokrasi makin berkembang.

7. Presiden Joko Widodo

Ir. H. Joko Widodo adalah presiden Indonesia ketujuh yang menjabat sejak tahun 2014-2019, 2019-sekarang. Presiden dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat (Pemilu).

Presiden Joko Widodo memiliki karakteristik kepemimpinan yang tidak pandang bulu, pro terhadap rakyat kecil, sederhana, sangat tegas, konsisten, tetapi cenderung lambat dan sulit untuk ditebak.

Presiden Joko Widodo dikenal suka blusukan, tidak mau ribet, dan selalu membuat solusi terhadap masalah yang ada. Beliau menganut konsep servant atau pemimpin adalah seorang pelayan. Ia membuat keefektifan suatu lembaga negara dengan pembagian secara jelas dan selalu membuat inovasi dari cara mendengarkan keluhan rakyat.

Jika ditinjau dari perspektif Islam, dalam Alquran Surah An-Nisa’ ayat 59, Allah secara gamblang  memerintahkan kepada manusia untuk taat kepada pemimpin. Dia Azza wa Jalla berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya, dan Ulil Amri di antara kamu, kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Alquran) dan Rasul (sunah-Nya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”

Ayat di atas merupakan bukti kuat tentang wajibnya taat kepada Ulil Amri (pemimpin). Mereka ialah penguasa dan ulama, sedangkan di Indonesia kita menyebutnya dengan presiden. Ayat tersebut memberikan faidah kepada kita bahwa taat kepada penguasa atau pemimpin itu wajib hukumnya selama mereka tegak di atas kebaikan. Jika seandainya mereka memerintahkan kita untuk melakukan maksiat, maka tidak boleh ditaati, tetapi tidak boleh pula diberontak. Sikap yang paling tepat adalah memberi mereka nasihat secara lembut agar mereka kembali ke jalan yang lurus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun