Mohon tunggu...
Suro Arang
Suro Arang Mohon Tunggu... -

Hormatilah orang lain bukan karena hartanya, kekayaannya, kedudukannya atau apapun yang berbau dunia. Hormatilah karena siapa yang menciptanya dan ingatlah kejadian saat Para Malaikat diminta sujud dihadapan Adam AS. Mereka melakukannya. Bukan karena Adam AS, tapi karena, "La illa ha Ilallah.."

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dilema Jabatan Sang Raja

16 April 2013   14:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:06 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di kerajaan antah berantah, di dalam suatu sidang kabinet yang rutin membahas permasalahan dan gejolak kerajaan tersebut terjadilah dialog antara Sang Raja dengan Patih yang mengurusi Pendidikan Anak-anak.

Patih : Nyuwun sewu baginda, hamba mau melaporkan Permasalahan Pendidikan Anak-anak di Negeri ini.
Raja : Silahkeun..
Patih : Sebelum saya menyampaikan laporan saya. Perkenankan saya menyampaikan permohonan maaf saya terlebih dahulu.  Dengan ini, saya laporkan Ujian Nasional untuk Pendidikan Anak telah gagal, 11 kadipaten mengalami keterlambatan pengiriman soal sehingga harus mundur dari jadwal yg ditentukan. Menyebabkan potensi kebocoran dan menurunkan integritas sebuah UN. Hal ini baru terjadi sekali dalam sejarah perjalanan kerajaan ini.
Raja : Gagal gimana to? Kamu ini jangan becanda. Wong KLB yang diselenggarakan kemaren berjalan sukses. Telah memilih ketua umum baru, yaitu saya sendiri, tidak ada pertikaian di sana. Adem ayem. Tidak ada lagi matahari kembar. Masak gitu dibilang gagal to? Jangan becanda..
Patih : Ee.. Maaf tuanku. Ini UN. Ujian Nasioanl untuk menentukan tingkat keberhasilan pendidikan anak di kerajaan ini.
Raja : Lho emang saya ikut ngurusin itu??
Patih : Eee...
Raja : Oiya ya. Sebentar sebentar..
Patih : ...
Raja : Bukannya saya punya Patih yang Mengurusi Pendidikan Anak?
Patih : Betul Tuanku. Ya itu sayaa..
Raja : Oooo... Ya kamu uruslah sampe bener.
Patih : Siyap tuanku mohon arahannya.
Raja : Cobalah kamu beresin ini. Jangan sampai masalah sepele semacam ini jadi membebani saya. Saya masih punya kegiatan lain yang lebih penting seperti mengurusi konsolidasi dengan tokoh-tokoh yang bisa mendongkrak perolehan suara partai saya. 15% bukan angka yang kecil. Gak maen-maen ini. Jangan sampai gagal. Dan tolong sampaikan pesan saya ke anak-anak SAYA PRIHATIN dan jangan sampai kejadian semacam ini terulang kembali.
Patih : Siyap Laksanakan Tuanku.

Itu hanya sekelumit cerita di kerajaan antah berantah. Jangan sampai terjadi di negeri kita tercinta ini. Amien.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun