Setelah 10 menit, melemaskan kaki, kami melanjutkan perjalanan. Kali ini menuju Taman Gaya Perancis. Kalau ini oke banget tamannya. Desain tamannya keren banget. Ada dedaunan yang dibentuk seperti Gate dengan hiasan air mancur yang indah. Pokoknya keren dah. Liat foto aja, aku gak bisa menjelaskan lagi. Melihat taman ini aku gak bisa berkata-kata.
Selanjutnya ke Taman Mawar. Sebenarnya taman ini bagus, tapi sayangnya saat ini lagi sedikit bunga mawar yang berbunga, jadi kesannya biasa-biasa aja.
Kaki kami pun terus melangkah. Melahap sejengkal demi sejengkal tanah di taman yang indah ini hingga pada akhinrya kami sampai di Kolam Angsa. Beberapa ekor angsa hidup dengan damai di kolam ini. Ada yang berwarna putih, dan ada yang berwarna hitam. Mereka tampak sangat menikmati kehidupan mereka di tengah-tengah kolam yang sangat luas ini.
Dan Kolam Angsa ini tampaknya menjadi wahana terakhir yang kami kunjungi. Karena setelah itu kami sudah sampai kembali di jalan menuju gerbang Taman Bunga. Total kalau dihitung lebih dari 3 jam lamanya kami melahap areal Taman Bunga ini. Capek juga ternyata. Tapi capek itu gak kerasa karena kami sangat-sangat puas.
Setelah keluar dari Taman Bunga ini, kami melanjutkan perjalanan menuju puncak. Tujuan kami adalah Masjid Attaawun. Dari taman bunga, kami naik angkot menuju pasar cipanas dulu untuk kemudian disambung dengan angkot menuju puncak.
Sampai disana ternyata suasana sudah sangat ramai. Banyak orang yang ingin menikmati suasana matahari terbenam di situ sembari menunggu adzan maghrib berkumandang. Dingin pun mulai menyerang. Untungnya kabut hari itu tidak turun, sehingga pemandangan matahari yang akan tenggelam di ufuk barat masih terlihat sangat jelas. Ambil foto dulu ah.... Jepret.
Setelah sholat maghrib, lapar pun menyerang. Kami pun menyempatkan diri makan nasi goreng dulu sebelum balik ke Cipanas. Sampai di Cipanas, kami sudah sangat capai. Aku menyempatkan diri untuk ke kos Rizna dulu. Beristirahat sejenak sambil menonton bersama DVD Rattatouile yang sengaja kubawa.
Saat jarum jam menunjukkan pukul 21.20 malam, aku kembali ke hotel dan langsung terlelap begitu merebahkan diri di tempat tidur.
Besok paginya, kami sempatkan joging sambil menikmati udara pagi Cipanas yang sangat sejuk. Setelah itu aku dan Dewi pun berkemas untuk bersiap kembali ke Jakarta. Sebelumnya kami menikmati dulu bubur ayam cianjur yang sangat terkenal itu. Ternyata rasanya biasa-biasa aja. Atau aku yang salah tempat buat beli ya?
Setelah perut kenyang, aku dan Dewi pun berpamitan ke Rizna dan siap kembali ke Jakarta. Sampai Jumpa Cipanas. Cepat atau lambat, kami akan melancong kesana lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H