Mohon tunggu...
SURI MEYLINDA RIZALTI
SURI MEYLINDA RIZALTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS MERCU BUANA

SURI MEYLINDA RIZALTI // NIM : 43220010120 // AKUNTANSI // DOSEN : APOLLO, Prof. Dr, M.Si.Ak, CIFM, CIABV, CIBG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

K9_Definisi Expense; Pengakuan dan Pengukuran; Matching Expense & Cost; PSAK 26, Biaya Pinjaman

29 April 2022   16:28 Diperbarui: 10 Mei 2022   15:59 1127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

CPMK 3 (Definisi Expense ; Pengakuan dan Pengukuran ; Matching, Expense vs Cost ; Matching Revenue & Expense ; PSAK 26, Biaya Pinjaman)

Definisi Expense

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) (1999:12), beban atau sering juga disebut dengan expense merupakan penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar.

Expense juga diartikan sebagai penurunan nilai ekonomi berupa pengeluaran dana atau penyusutan nilai aktiva. Expense sangat erat kaitannya dengan sebuah pendapatan atau revenue pada satu periode berjalan.

Pengakuan dan Pengukuran Expense

A. Pengukuran Expense

Pengukuran beban/biaya sama dengan penilaian aktiva dan diukur atas jumlah rupiah yang digunakan untuk penilaian suatu aktiva atau hutang. Pengukuran beban dapat didasarkan pada :

1. Cost Historis

Cost histori merupakan jumlah kas atau setaranya yang dikorbankan untuk memperoleh suatu aktiva. Pengukuran beban atas cost historis dapat digunakan untuk jenis aktiva seperti : peralatan, tanah, gedung dan sebagainya.

2. Cost Pengganti (Replacement cost/current input cost)

Cost masukan atau replacement cost menunjukkan jumlah rupiah harga pertukaran yang harus dikorbankan sekarang oleh suatu entitas untuk memperoleh aktiva yang sejenis dalam kondisi yang sama. Contoh : penilaian untuk persediaan.

3. Setara cost (cash equivalent)

Setara kas adalah jumlah rupiah kas yang dapat direalisir dengan cara menjual setiap jenis aktiva di pasar bebas dalam kondisi perusahaan normal. Nilai ini biasanya didasarkan pada catatan harga pasar barang bebas yang sejenis dalam kondisi yang sama. Pos aktiva berwujud biasanya menggunakan dasar penilaian ini.

B. Pengakuan Biaya

Pengakuan Biaya (Expense) pada dasarnya sejalan dengan pengakuan pendapatan. Apabila pengakuan pendapatan ditunda, maka pembebanan biaya juga akan ditunda. Badan berwenang yaitu IAI mengeluarkan pendapat tentang pengakuan biaya yaitu IAI (1994) dalam Konsep Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan menyatakan :

"Beban diakui dalam laporan laba rugi kalua penurunan manfaat ekonomi masa datang yang berkaitan dengan penurunan aktiva atau kenaikan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal"

Selanjutnya, dalam laporan laba rugi, beban diakui sebagai :

  • Adanya suatu penurunan dari aktiva tetap yang digunakan oleh suatu perusahaan.
  • Terdapat proses produksi agar dapat menghasilkan suatu barang dan/atau jasa.
  • Adanya kewajiban perusahaan yang terdapat dalam karyawan, misalnya : Pembayaran gaji karyawan dan upah karyawan.
  • Terdapat kewajiban perusahaan yang tanpa diiringi dengan perolehan aktiva, misalnya : garansi suatu produk dan pembayaran bunga pinjaman.

Matching Expense & Cost

Konsep matching ialah konsep yang dimaksudkan untuk mencari dasar hubungan yang tepat dan rasional antara expense dan cost. Beban (Expense) dan biaya (cost) selalu bersanding di dalam unsur pengeluaran. Expense adalah perubahan pada asset atau kewajiban yang dapat mengurangi laba. Sementara cost adalah pengorbanan ekonomi yakni pengeluaran modal yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk berupa barang atau jasa.

Cost memiliki pengertian yang berbeda dengan biaya (Expense) yang didasarkan pada manfaat yang dimilikinya. Matching antara cost dan expense yakni expense merupakan bagian dari cost. Cost yang dikategorikan sebagai aktiva (potensi jasa) berarti masih memiliki manfaat di masa yang akan datang dan masih dikuasai oleh perusahaan, sedangkan cost yang dikategorikan sebagai expense ialah cost yang tidak memiliki lagi manfaat di masa yang akan datang. Cost yang melekat pada suatu objek atau wadah tertentu  pada setiap akhir periode harus ditentukan. Apakah cost tersebut akan dibebankan sebagai biaya (expense) atau sebagai aktiva atau langsung dibebankan dalam laporan rugi/laba.

Sehingga, matching cost & expense dapat dilihat dengan mudah, dimana kedua komponen tersebut terdapat dalam unsur pengeluaran dan kedua unsur tersebut memiliki hak untuk menggunakan uang kas, sehingga uang kas dan setara kas akan berkurang ketika biaya dan beban diadakan.

Matching Revenue & Expense

Beban sangat erat kaitannya dengan sebuah pendapatan (revenue) pada satu periode berjalan. Mempertemukan revenue dan expense itu penting. Kegunaan dari mempertemukan antara revenue dan expense bertujuan untuk menilai kinerja atau performance yang akan dipertanggungjawabkan kepada stakeholder/pihak yang berkepentingan.

Prinsip mempertemukan revenue dan expense juga penting karena pembebanan biaya akan sangat tergantung pada saat pengakuan pendapatan. Prinsip ini juga akan menghasilkan suatu informasi, seperti informasi mengenai besarnya penghasilan bersih setiap periode maupun informasi apakah keuangan itu akan increasing atau decreasing. Informasi tersebut-lah yang kemudian akan dipertanggung jawabkan kepada pemilik perusahaan atau pemegang saham pihak berkepentingan lainnya.

PSAK 26 , Biaya Pinjaman

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi atau produksi asset kualifikasian adalah bagian dari biaya perolehan asset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban.

Biaya pinjaman adalah  bunga dan biaya lain yang harus ditanggung oleh suatu perusahaan atau entitas sebuhubungan dengan peminjaman dana.

  • Pengakuan

Entitas harus mengkapitalisasi biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi atau produksi asset kualifikasian sebagai bagian dari biaya perolehan. Biaya pinajamn lainnya diakui sebagai beban pada periode terjadinya.

Dana secara umum ialah tingkat kapitalisasi untuk pengeluaran atas asset tersebut. Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman yang dapat diterapkan atas saldo pinajmaan selama periode berjalan, selain pinjaman yang secara spesifik untuk tujuan memperoleh asset kualifikasian. Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi selama suatu periode tidak boleh melebihi jumlah biaya pinjaman yang terjadi.

  • Pengungkapan

Jumlah pinjaman yang dikapitalisasi selama periode berjalan dan tarif kapitalisasi yang digunakan untuk menentukan jumlah biaya pinjaman yang dapat dikapitalisasi.

Sumber :

Dwi Martani. Biaya Pinjaman (PSAK 26 -- IAS 23). Departemen Akuntansi : FE-UI.

Kresna. 2020. Hubungan Cost dan Expense (skripsi dan tesis). Media Online : ( https://konsultasiskripsi.com/2020/03/01/hubungan-cost-dan-expense-skripsi-dan-tesis/ )

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132309999/pendidikan/ta-konsep-biaya.pdf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun