Interpretasi Citra di Kabupaten Seruyan Berdasarkan Kelebihan, Kelemahan dan Manfaat: Analisis Visual

Penulis: (1) Suriani Harefa; (2) Rosalina Kamalawati; (3) Nurlina (4) Inu Kecana Hadi

Program Studi Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lambung Mangkurat

Kabupaten Seruyan

Kabupaten Seruyan merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia yang memiliki kekayaan alam khususnya kelapa sawit. Menurut Andanni et al., (2015) Kabupaten Seruyan dikenal sebagai salah satu wilayah dengan banyakknya perusahaan kelapa sawit yang tersebar dari utara hingga selatan. Dikutip dari tulisan (Pangestu & Siswanto, 2020) kabupaten Seruyan memiliki luas 16.404 km2. Wilayah Kabupaten Seruyan kaya akan keanekaragaman hayati dengan hutan tropisnya yang menjadi rumah bagi berbagai flora dan fauna yang langka.

Berikut adalah jenis citra di Kabupaten Seruyan antara lain:

A. Jenis Citra Ladsat 7 TM C2 L1

Landsat merupakan satelit yang dimanfaatkan untuk mengindentifikasi perubahan pada luas tutupan lahan, termasuk area mangrove dan perubahan garis pantai (Parare et al., 2024). Satelit landsat 7 biasanya dilengkapi  dengan instrumen ETM (Enhanced Thematic Mapper) yang memungkinkannya melakukannya pemindaian multispektral menggunakan delapan kanal radiometer (Suwargana, 2013). Satelit landsat 7 diluncurkan oleh NASA dan USGS untuk memantau permukaan bumi dari luar angkasa. Sensor ETM ini merupakan salah salah satu instrumen utama yang dipasang pada satelit untuk mengumpulkan data citra.

Gambar 1.1 Citra Landsat 7 C2 L1

Kelebihan:

• Memiliki resolusi spasial yang cukup baik. Artinya memungkinkan pengguna untuk melihat detail permukaan bumi hingga tingkat yang cukup halus meskipun tidak sehalus resolusi sensor-sensor satelit terbaru. Selain itu, citra ini dapat digunakan untuk berbagai aplikasi seperti pemantauan lingkungan, pemetaan lahan, pemantauan perubahan permukaan bumi, manajemen sumber daya alam dan lain sebagainya.
• Ketersediaan data yang mudah diakses oleh pengguna diseluruh dunia sehingga informasi yang didapat sangat berharga bagi banyak organisasi dan peneliti karena cakupannya yang sangat luas di seluruh dunia.

Kelemahan:

• Distorsi pita gelap terjadi pada data citra yang dihasilkan oleh sensor TM.
• Keterbatasan resolusi temporal. Artinya resolusi temporalnya mungkin tidak memadai untuk beberapa aplikasi yang membutuhkan pemantauan yang lebih sering dari suatu daerah.
• Keterbatasan spektral yang membatasi kemampuan analisis dan interpretasi citra untuk beberapa aplikasi yang memerlukan informasi spekral yang lebih kaya.

Manfaat:

• Citra Landsat 7 C2 L1 memberikan manfaat dalam pemantauan lingkungan, pengelolaan sumber daya alam, pemetaan wilayah, dan pemantauan bencana alam.

Sumber: Hasil Olah Data

B. Jenis Citra Landsat 8 C2 L1

Citra Landsat 8 adalah citra yang dihasilkan oleh satelit landsat 8 yang merupakan salah satu dari serangkaian satelit penginderaan jauh yang diluncurkan oleh NASA dan USGS. Landsat ini dilengkapi dengan sensor operational Land Imager (OLI) dan Thermal Infrared Sensor (TIRS) yang mampu mengumpulkan data citra dengan resolusi spasial yang baik serta cakupan spektral yang luas.

Kelebihan Citra Landsat 8:

• Resolusi spasial yang tinggi adalah Citra Landsat 8 memiliki resolusi spasial yang tinggi, memungkinkan pengguna untuk melihat detail permukaan Bumi dengan baik.
• Rentang spektral yang luas berarti landsat 8 menangkap informasi dalam berbagai saluran spektral, termasuk saluran multispektral yang memungkinkan analisis yang lebih mendalam tentang jenis tutupan lahan dan kondisi lingkungan.
• Ketersediaan data. Artinya data dari Landsat 8 tersedia secara gratis dan dapat diakses oleh siapa saja melalui platform online seperti USGS Earth Explorer, sehingga memudahkan para peneliti, ahli lingkungan, dan organisasi lainnya untuk menggunakan data tersebut dalam berbagai aplikasi.

Kelemahan Citra Landsat 8:

• Distorsi atmosferik seperti halnya dengan semua citra satelit optik, Citra Landsat 8 dapat terpengaruh oleh distorsi atmosferik seperti kabut, debu, dan polusi udara, yang dapat mengurangi kualitas citra dan akurasi interpretasi.
• Penutupan awan, citra Landsat 8 rentan terhadap penghalang seperti awan, yang dapat menghalangi pengambilan citra yang jelas dan menyebabkan kehilangan data di beberapa area.
• Keterbatasan resolusi temporal, interval pengulangan pengambilan citra Landsat 8 mungkin tidak cukup sering untuk beberapa aplikasi yang membutuhkan pemantauan yang lebih sering dari suatu daerah, terutama di daerah yang rentan terhadap perubahan cepat.

Manfaat Citra Landsat 8 C2 L1

• Citra Landsat 8 C2 L1 sangat bermanfaat dalam pemantauan lingkungan, pemetaan wilayah, pengelolaan sumber daya alam, pemantauan bencana alam, dan analisis perubahan iklim.

Gambar 1.2 Citra Landsat 8 C2 L1

Sumber: EarthExplorer

Sumber: Hasil Olah Data

C. Citra Landsat 05 C2 L1 

Citra Landsat 05 C2 L1 adalah citra yang diproses dengan level pemrosesan tertentu sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh USGS (United States Geological Survey), badan yang mengelola program landsat.

Kelebihan Citra Landsat 05 C2 L1

• Memiliki resolusi spasial yang baik yaitu dengan 7 saluran spektral yang berbeda mulai dari ultraviolet hingga inframerah termal.
• Resolusi Ruang Tinggi: Meskipun tidak sebaik Landsat 7 Enhanced Thematic Mapper Plus (ETM+), Landsat 5 TM masih memiliki resolusi spasial yang baik, yaitu sekitar 30 meter untuk saluran multispektral dan 120 meter untuk saluran termal.
• Landsat 05 TM dapat digunakan dalam berbagai aplikasi; pemantauan lingkungan, pengelolaan sumber daya alam, pemetaan lahan dan lain-lain.
• pengelolaan sumber daya alam, pemetaan lahan dan lain-lain.

Kelemahan Citra Landsat 05 C2 L1 

• Resolusi temporal yang terbatas;
• Resolusi spasial yang terbatas
• Keterbatasan dalam deteksi perubahan cepat karena periode pengulangan orbit yang panjang dan keterbatasan resolusi temporal.

Manfaat Citra Landsat 05 C2 L1

• Citra Landsat 5 C2 L1 bermanfaat dalam pemantauan lingkungan, pemetaan lahan, analisis perubahan permukaan Bumi, pemantauan sumber daya alam, dan pemetaan bencana alam.

Gambar 1.3 Hasil Citra Landsat 05 C2 L1

Sumber: Hasil Olah Data

Sumber: Hasil Olah Data

REFERENSI

Andanni, J. T., Adnan, M., & Widayati, W. (2015). Konflik Pengelolaan Lahan Plasma Sawit di Kabupaten Seruyan Tahun 2008-2013. Journal of Politic and Government Studies, 5(4), 351-360.

Pangestu, M., & Siswanto, S. (2020). Inventarisasi spesies ikan bernilai ekonomis di perairan umum Kabupaten Seruyan. Jurnal Ilmu Hewani Tropika (Journal of Tropical Animal Science), 9(1), 8-12.

Suwargana, N. (2013). Resolusi spasial, temporal dan spektral pada citra satelit Landsat, SPOT dan IKONOS. Jurnal Ilmiah Widya, 1(2), 167-174.

Parera, G. R. J., Siregar, V. P., & Agus, S. B. (2024). PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN MANGROVE DAN GARIS PANTAI MENGGUNAKAN CITRA MULTI SPEKTRAL DI TALIBURA, KABUPATEN SIKKA. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan, 15(1), 57-67.