Mohon tunggu...
Suri Adnyana
Suri Adnyana Mohon Tunggu... -

Mencoba peruntungan dengan belajar menulis dan membaca.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Inilah Lambang Kejantanan Laki-Laki, Jangan Salah!

12 September 2011   02:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:02 2203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang mengira otot perut berkotak-kotak six pack menunjukkan kejantanan seorang laki-laki. Ataukah otot bisep dan trisep yang terlihat saling menjalin? Produsen susu L-Men lebih memilih perut kekar daripada lengan. Tetapi pembuat jamu obat kuat lebih memilih otot lengan dan dada membusung. Otot perut, dada, lengan... apakah memang itu yang menjadi ukuran kejantanan? Duh... untuk memiliki otot kekar... mungkin tak cukup waktu setahun. Bagaimana dengan pria paruh baya, masa iya harapannya habis? Logikanya, kejantanan ada karena ada kewanitaan. Persepsi itu yang dimanfaatkan oleh pembuat parfum Axe. Dengan sekali semprot, ke mana pun para wanita akan mengejar. Tentu ini lebih mudah dicapai daripada harus datang setiap hari ke gym. Era tahun 90-an melalui film seri Renegade, Lorenzo Lamas dengan rambut gondrong, dan lengan berotot meskipun tak sebesar Ade Rai menjadi inspirasi banyak pencari lambang kejantanan. Bukan karena rambutnya maupun lengannya. Lorenzo Lamas mengendarai motor Harley Davidson untuk menjelajahi kawasan bertebing dan bergurun memberantas kejahatan. Motor tunggangan Lorenzo Lamas tak diragukan lagi  menjadi impian setiap lelaki. Sutradara menambah kesan kejantanan sang bintang dengan menghadirkan   seorang wanita cantik seksi yang selalu menemani petulangan Lorenzo Lamas memburu penjahat. Jangan heran, simbul-simbul kejantanan justru ditampilkan dengan kewanintaan. Sejak dulu tumbuh anggapan umum, wanita menempatkan kejantanan sebagai kriteria penting. Mungkin benar. Jika tidak, mana mungkin penyelenggara balapan motor membayar mahal para gadis payung untuk memayungi para pembalap? Barangkali keinginannya,  gadis-gadis memang mengejar kejantanan kendati panas terik.  Sorry ya, jika ada pembaca tersinggung. Tak mengherankan mendapatkan iklan-iklan sepeda motor Harley Davidson justru menggunakan seorang wanita sebagai model. Mudah ditebak, modelnya biasanya menggunakan pakian dari bahan seperti plastik, ketat, dan ... silakan mengembangkan imajinasi..  makhluk seperti apa yang akan menghampiri. Lambang kejantanan ini jauh lebih mudah diraih daripada membesarkan otot dan menjaga kandungan makanan bertahun-tahun. Lagi pula, moge jauh lebih mudah diperlihatkan daripada aroma parfum. Pabrikan sepeda motor lain pun turut memanfaatkan impian para lelaki. Sebut saja produsen Kawasaki mengeluarkan Binter model moge. Meskipun hanya mirip, lumayan untuk mengobati obsesi para pria modal cekak yang butuh mendongkrak kejantanannya. Mereka tidak saja berasal dari kelompok masyarakat marginal. Bapak Wakapolri pun tak mau ketinggalan. Banyak pejabat yang menyukai moge. Ingat Kompol Arafat dalam kasus Gayus? Bapak Wakapolri mungkin pas disebut super jantan, karena beliau tidak saja mengendarai motor Harley tetapi beliau saat ini adalah Ketua Klub Harley Davidson Indonesia. Ternyata umur tidak menjadi masalah untuk tetap menjadi jantan. Tetapi tulisan ini tak mengundermine para ABG yang sedang giat berlatih sit-up dan push-up. Tetap berlatih, jangan terbawa anggapan fitness adalah jalan meraih kejantanan para lelaki yang kurang modal :-). Para ABG tak perlu berkecil hati membayangkan lamanya waktu yang diperlukan, berlatih atau mengumpulkan uang untuk membeli motor Harley. Saat ini obsesi itu terakomodasi oleh menjamurnya pedagang kanlpot racing. Ada yang menyebut knalpot buntung, knalpot grandong, apa pun lah disebutnya... yang penting suaranya terdengar hingga radius 1 km. Tetapi lacur... lambang kejantanan ini umunya diuber-uber polisi, kecuali di Jakarta dan sekitarnya. Pasalnya, penduduk dan ibu-ibu menyusui lebih memilih ketentraman tempat tinggalnya daripada kegaduhan para pengendara jantan. Perlu kajian lebih mendalam, mengapa kepolisian di Jakarta dan sekitarnya lebih memilih lain daripada polisi daerah lain. Mungkinkah mereka juga terobsesi mendongkrak kejantanan tetapi masih terkendala dana untuk bergabung dengan klub Harley Davidson Indonesia?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun