Mohon tunggu...
Suratul Aini
Suratul Aini Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Negeriku Negeri Terbalik

22 Juni 2017   07:51 Diperbarui: 22 Juni 2017   09:14 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

(Mengulik Kisah Bocah Listrik Kedondong)

Baru-baru ini publik dihebohkan dengan seorang bocah jenius yang berasal dari Langsa Lama, Kota Langsa Aceh, Naufal Raziq ( 14 tahun ). Naufal seorang bocah biasa yang memiliki otak cerdas nan luar biasa dan digadang-gadang akan menjadi penerus dari presiden ketiga Republik Indoneia, B.J Habiebi. Bagaimana tidak, bocah yang baru menginjak umur 14 tahun tersebut telah menemukan atau bisa dikatakan bocah tersebut telah menciptkan listrik dari pohon kedondong. Itu merupkana sesautu yang sanagt luar biasa dan Indonesia patut berbangga karena memiliki seorang putra bangsa yang cerdas seprti Naufal.

Akan tetapi, baru-baru ini setelah penemuan Naufal viral di media sosial mencuat berita ketika Naufal mendapatkan tawaran untuk melanjutkan sekolahnya di luar negeri guna untuk mengembangkan kemampuan yang ia miliki, mencuat kabar bahwa pemerintah melarangnya untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri dengan dalih demi kestabilan bangsa. Lalu apakah hubungannya penemuan listrik kedondong Naufal dengan stabilitas bangsa??

Dari beberapa referensi yang saya, katanya sih pemerintah tidak mengizinkan Naufal untuk melanjutkan pendidikannya di luar negeri karena takutnya nanti bangsa asing seperti Jepang, Korea, Rusia dan Amerika akan melirik kemampuan luar biasa yang dimiliki oleh Naufal ini. Padahal jika Naufal melanjutkan pendidikannya di luar negeri, bakat yang dimiliki oleh anak ini akan semakin terasah dan bisa jadi akan menjadi penemuan yang luar biasa yang akan diakui oleh dunia dan akan akan sangat berguna tidak hanya untuk Indonesai secara peribadi akan tetapi juga untuk dunia.

Dari kisah Naufal tersebut, kita dapat melihat betapa lucunya negeri ini. Disaat orang-orang dari luar negeri (Jerman) menawarkan beasiswa untuk Naufal , pemerintah malah melarangnya dengan alasan distabilitas nasional. Bukankah itu sangat lucu. Kita memang tidak hidup di negeri yang dimana pemerintah menjalankan tugasnya dengan sangat sungguh-sungguh, dimana rakyat kita hidup makmur dan sejahtera tanpa ada fakir miskin, dimana sistem pemerintahn berjalan tanpa ada hambatan, dimana pemerintah selalu menegdepankan kepentingan rakyat daripada kepentingan pribadi, persatuan dan kesatuan sangat diutamakan karena itu semua hanya ada dalam kisah-kisah negeri dongeng. 

Dan pada kenyataannya kita hidup di negeri terbalik, dimana integritas nasional semakin hari semakin membuat bangsa ini terpecah belah, salah satunya ya disebabkan karena sistem pemerintahan yang semakin lama semakin tidak berpihak kepada rakyat. Lalu mau dibawa kearah mana negeri ini? Apa yang akan terjadi terhadap bangsa ini untuk beberapa tahun kedepan? 

Dan akan seperti apa negeri ini nantinya? Jika pemerintah saja tidak pro terhadap anak-anak bangsa yang memiliki kemampuan hebat, lalu siapa yang akan mendukung mereka untuk terus mengharumkan nama bangsa? Sungguh malang nasib negeriku, negeri yang dengan tumpah darah para Pahlawan merebut kemerdekaan, dan kini bahkan negeri ini berada diujung tombak dengan semua kepalsuan negeri terbalik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun