Mohon tunggu...
Santi Harahap
Santi Harahap Mohon Tunggu... Administrasi - Berjuang menegakkan kebenaran walaupun dengan Do'a

Berbagi walaupun hanya dengan satu kata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kebijakan Bebas Visa Dimanfaatkan oleh TKA Ilegal Asal China?

21 Juli 2016   09:58 Diperbarui: 21 Juli 2016   10:15 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebijakan pemerintah Indonesia mengenai pemberlakuan bebas visa pada 174 negara terbukti mendatangkan beberapa dampak negatif. Salah satu dampak negatif yang sangat memprihatinkan yaitu serbuan warga China termasuk TKA Ilegal yang tidak terkendali. Tidak dapat dipungkiri bahwa tujuan utama kedatangan mereka yaitu ingin mengeruk kekayaan sebanyak-banyaknya. Terlebih di beberapa wilayah Indonesia terkandung sumber daya alam yang melimpah, khususnya pertambangan.

Beberapa investor dan pengusaha China yang berada di Indonesia menjadi motor bagi TKA ilegal China untuk berbondong-bondong ke Indonesia. Beragam cara kotor dilakukan demi melancarkan niat mereka, seperti penyuapan terhadap pihak-pihak terkait dan penyusupan secara ilegal. Di sisi lain, kebijakan bebas visa seakan menjadi celah bagi warga China untuk menyalahgunakan kepentingan dan perijinan. Pemerintah harus mengambil sikap tegas menghadapi situasi ini jika tidak ingin terjadi invasi besar-besaran oleh China.

Beberapa kasus TKA ilegal asal China menjadi indikator dari dampak bebas visa.

1.    Dokter Ilegal di Klinik Kesehatan.

Awal tahun 2016 diwarnai dengan kasus Klinik Orthopedi ilegal di Jakarta yang sampai menyebabkan korban jiwa 1 orang meninggal. Klinik ini ternyata berisikan dokter-dokter luar negeri yang bekerja secara ilegal alias para ekspatriat, diantaranya 2 dokter asing asal China yaitu Wong Chung Chek dan Lee Yu Guen.

2.    Penyusupan di Kawasan Militer

Kasus sangat menghebohkan terjadi pada tanggal 27 April 2016 yaitu tertangkapnya 5 orang warga China di kawasan Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta. Mereka semua diduga melakukan aktivitas ilegal yaitu pengeboran untuk proyek kereta cepat Indonesia China. Diketahui identitas WNA China tersebut yaitu Guo Lin Zhong, Wang Jun, Zhu Huafeng, Chen Qianwu, Xie Wu Ming.

3.    Sidak di Kawasan Pertambangan

Disnaker Bintan pada 2 Juni 2016 melaksanakan inspeksi mendadak terhadap tenaga kerja asing yang bekerja di PT. Bintan Alumina Indonesia dan didapati ada 8 TKA asal China di perusahaan tersebut namun tidak memiliki dokumen keiimigrasian.

4.    Sidak di Kasawan Industri Bintan

Tertangkapnya kembali TKA (Tenaga Kerja Asing) ilegal di PT. Singatac Lobam oleh petugas Imigrasi Tanjunguban atas nama Zang Lei pada tanggal 2 Juni 2016. Setelah ditelusuri, ternyata pihak agen yang berada di Jakarta tidak bertanggung jawab terhadap masalah kepengurusan izin secara lengkap.

5.    Penangkapan di Proyek PLTU

Baru-baru ini tepatnya tanggal 14 Juli 2016 telah ditangkap 17 WNA ilegal China di Mess ShinoHydro kawasan proyek PLTU KM 13, Balikpapan. Saat penggerebekan belasan WNA ini tidak bisa menunjukkan bukti ijin tinggal maupun kunjungan selama di Indonesia.

Sederet kasus tenaga kerja asing ilegal pada tahun 2016 ini menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun, jumlah TKA ilegal China mengalami peningkatan. Diantara banyak faktor, kebijakan bebas visa merupakan salah faktor penyebab dan pendukung maraknya penyusupan WNA dengan kedok sebagai wisatawan. Banyak pengamat menjelaskan jika turis mancanegara khususnya China tidak semata-mata ingin berwisata di Indonesia, melainkan untuk tujuan terselubung yaitu aktivitas ilegal. Pihak perusahaan China diyakini juga melindungi sejumlah TKA yang bekerja dengan cara melegalkan segala cara dan melanggar peraturan serta Undang-Undang.

Pengawasan yang lemah membuktikan bahwa belum adanya kesiapan pemerintah dalam menerapkan kebijakan bebas visa. Ada 2 perbandingan yang berbeda jauh antara devisa negara dengan TKA ilegal asal China, yaitu fakta peningkatan devisa negara dari sektor pariwisata tidak begitu dirasakan oleh masyarakat di beberapa daerah. Namun banyaknya kasus TKA ilegal asal China semakin membuat permasalahan di berbagai daerah. Jika permasalahan ini tidak mendapat perhatian serius dari pemerintah, tidak menutup kemungkinan invasi China di Indonesia semakin kuat. Masyarakat Indonesia lagi yang menjadi korban dimana akan terjadi kesenjangan sosial akibat kebijakan pemerintah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun