Mohon tunggu...
Suratmi
Suratmi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hoby saya menyanyi dan menulis. Saya menulis di Kompasiana agar kegiatan saya di madrasah dapat terpublikasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Siswa MTsN 4 Bantul Ikuti Kegiatan Workshop Lukis Batik Kayu

2 Desember 2024   13:40 Diperbarui: 2 Desember 2024   13:51 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bantul ( MTsN 4 Bantul ) - Siswa MTsN 4 Bantul mengikuti kegiatan Workshop Lukis Batik  Kayu yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Indonesia pada Selasa (26/11/2024) di Museum Benteng Vredeburg yogyakarta.

Workshop Lukis Batik Kayu diselenggarakan dalam rangka Indonesia ICH ( Internasional Cultur Heritage ) . Workshop tersebut  diikuti oleh siswa SD dan SMP. Sebanyak kurang lebih 500 siswa SD dan SMP mengikuti kegiatan tersebut termasuk siswa MTsN 4 Bantul.

Adapun siswa MTsN 4 Bantul yang mengikuti workshop tersebut berjumlah tujuh siswa. Mereka tersebut yaitu Ananda Rizky Setiawan, Nadila Ulinnuha, Aufa Fairus, Dzakiyah Mustalita Zahra, Luthfia Khoirunnisa, Nareswari Afifatuzahra, dan Titian Maharani.

Kegiatan tersebut dilaksanakan juga untuk penguatan hak paten seni budaya indonesia termasuk batik kayu, jamu tradisional dari rempah-rempah di Indonesia, Tari Saman dari Aceh, dan Reog Ponorogo. Semua itu merupakan budaya asli Indonesia dan  disampaikan  dalam workshop.

Tri Wiyono, S.Pd selaku pendamping peserta dari siswa MTsN 4 Bantul ketika dikonfirmasi oleh Tim Publikasi MTsN 4 Bantul mengatakan bahwa dengan mengikuti kegiatan workshop tersebut dapat menambah wawasan anak didik dalam melukis dengan teknik batik pada topeng. Selain itu juga dapat menambah kecintaan mereka terhadap budaya asli Indonesia dan meningkatkan apresiasi siswa. " Dengan mengikuti workshop wawasan anak didik kita bisa bertambah. Selain itu dapat menambah kecintaan mereka terhadap budaya asli Indonesia dan juga meningkatkan apresiasi siswa." ujar Tri. " Anak-anak juga terlihat bahagia selama mengikuti workhsop. lebih-lebih setelah masing-masing dari mereka bisa mendapatkan doorprize." tambah Tri.

Foto Semua Siswa dapat Doorprize (Sumber: Ratmi, 2024)
Foto Semua Siswa dapat Doorprize (Sumber: Ratmi, 2024)
Nareswari salah satu peserta perwakilan dari MTsN 4 menyatakan awalnya merasa kecewa mengikuti workshop tersebut. Hal tersebut dikarenakan Nares dan teman-temannya mengira kalau workshopnya melukis pakai cat tapi ternyata malah membatik. padahal dari rumah mereka sudah menyiapkan alat lukisnya tetapi kekecewaan itu bisa berubah menjadi senang karena mereka bisa jalan-jalan mengelilingi Museum Vredeburg. " Awalnya si saya kecewa . Kirain melukis. E, ternyata membatik Bu...padahal kami sudah membawa alat lukis lengkap. Tapi akhirnya ya senang juga karena dapat jalan-jalan melihat-lihat museum Vredeburg." ungkap Nares. (rtm).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun