Mohon tunggu...
Suratman Al Farisy
Suratman Al Farisy Mohon Tunggu... Konsultan - Trainer dan Konten Kreator

Trainer peningkatan kualitas sumber daya manusia dan memperkuat hubungan keluarga melalui pendekatan yang holistik dan Islami. Saya berkomitmen untuk membantu individu dan organisasi mengembangkan potensi terbaik mereka.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Kenapa Anak Berbohong? Ini Jawaban dan Solusi dari Al-Qur'an

17 September 2024   06:06 Diperbarui: 17 September 2024   06:08 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3 Memicu Pola Kebohongan yang Lebih Kompleks
Menurut penelitian dari American Psychological Association, anak yang terbiasa berbohong di usia dini akan lebih rentan untuk mengembangkan kebohongan yang lebih kompleks di masa remaja dan dewasa. Hal ini disebabkan oleh pola kebiasaan yang terbentuk sejak kecil---di mana mereka merasa bahwa kebohongan adalah cara yang efektif untuk menghindari masalah. Jika tidak segera ditangani, pola ini bisa terbawa hingga dewasa, dan sulit dihentikan.

4 Melemahkan Integritas dan Moralitas
Anak yang sering berbohong juga cenderung memiliki pemahaman moral yang lemah. Mereka mungkin merasa bahwa kebohongan adalah hal yang wajar selama bisa terhindar dari konsekuensi. Dalam jangka panjang, hal ini bisa merusak integritas pribadi mereka dan menyebabkan mereka tumbuh tanpa rasa tanggung jawab moral yang kuat. Padahal, integritas adalah fondasi penting bagi karakter yang baik dan kepribadian yang kokoh.

5 Potensi Masalah Sosial di Masa Depan
Ketika anak tumbuh dalam lingkungan di mana berbohong dianggap sebagai cara untuk menghindari konflik, mereka mungkin kesulitan untuk menjalin hubungan sosial yang sehat. Rasa takut untuk jujur akan terus menghantui mereka, dan ini bisa memengaruhi kemampuan mereka dalam membangun hubungan yang berdasarkan kepercayaan, baik di sekolah, pergaulan, atau tempat kerja. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan berbohong pada anak dapat meningkatkan risiko perilaku antisosial dan masalah kepribadian di masa dewasa.

Solusi dari Al-Qur'an untuk Mengatasi Kebohongan Anak

Setelah memahami betapa serius dampak buruk dari kebiasaan berbohong, penting bagi kita sebagai orang tua muslim untuk mencari solusi yang tepat dalam mengatasinya. Beruntungnya, Al-Qur'an memberikan panduan yang sangat jelas dan penuh hikmah dalam mendidik anak, termasuk dalam hal kejujuran. Dengan pendekatan kasih sayang, ketegasan yang lembut, dan pemahaman yang mendalam tentang fitrah anak, kita dapat membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang jujur dan berintegritas. 

1 Ciptakan Lingkungan yang Aman untuk Jujur
Setelah kejadian itu, saya mencoba menciptakan suasana yang lebih nyaman bagi anak-anak saya. Saya ingin mereka merasa aman untuk berkata jujur tanpa takut dihukum. Al-Qur'an menekankan pentingnya komunikasi yang baik dalam keluarga:

"Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku agar mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar)."
(Surat Al-Isra: 53)

2 Berikan Teladan yang Baik
Sejak itu, saya juga lebih berhati-hati dalam bersikap di depan anak-anak. Saya sadar bahwa mereka meniru segala hal yang saya lakukan. Jika saya menginginkan mereka untuk jujur, maka saya harus menjadi contoh yang baik bagi mereka.

3 Gunakan Pendekatan Empati
Seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah , empati memegang peranan penting. Saya belajar untuk lebih mendengarkan anak, memahami apa yang ia rasakan, dan memberikan solusi yang lebih bijaksana tanpa membuatnya merasa takut atau terancam.

Refleksi Diri

Saat saya merenungi pengalaman ini, saya belajar satu hal yang sangat berharga: sebagai orang tua, kita tidak sempurna. Terkadang kita terlalu cepat marah, terlalu cepat menilai, dan lupa untuk memahami perasaan anak. Rasulullah mengajarkan kita untuk bersabar, berempati, dan mendidik dengan kelembutan---karena pada akhirnya, tujuan kita bukan hanya mendisiplinkan, tetapi juga membangun hubungan yang penuh cinta dan kepercayaan dengan anak-anak kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun