Saya mulai belajar untuk lebih sabar, lebih memahami, dan lebih mendengarkan. Ada momen di mana saya memilih untuk menenangkan diri sebelum merespons kesalahan anak saya, dan hasilnya sangat berbeda. Anak saya lebih terbuka, lebih mudah memahami kesalahan, dan hubungan kami menjadi lebih hangat.
Pengalaman ini mengingatkan saya bahwa anak-anak adalah amanah dari Allah, dan setiap interaksi yang kita lakukan akan membentuk masa depan mereka. Mendidik dengan cinta, seperti yang diajarkan oleh Rasulullah , adalah cara terbaik untuk menumbuhkan generasi yang kuat, penuh empati, dan memiliki kebaikan dalam hati mereka.
Setiap tantangan yang saya hadapi sebagai orang tua kini saya pandang sebagai kesempatan untuk mendidik dengan hati, bukan hanya dengan aturan. Dan saya harap, setiap orang tua yang membaca ini juga bisa merenungkan: bagaimana kita bisa menjadi teladan yang lebih baik bagi anak-anak kita, seperti Rasulullah yang selalu mendidik dengan kelembutan dan kasih sayang?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI