Mohon tunggu...
Surat Kaleng
Surat Kaleng Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kapal yang Hilang Arah Itu Bernama Semen Indonesia

24 November 2017   01:36 Diperbarui: 24 November 2017   11:18 3968
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perahankan Semen Indonesia

Pabrik Semen Gresik adalah pabrik semen kedua milik Indonesia setelah Semen Padang yang merupakan bekas pabrik Belanda yang dinasionalisasi tahun 1958. Sepak terjang perusahaan milik negara ini tidak perlu diragukan. Dengan kapasitas pertama terpasang 250ribu ton semen per tahun, saat itu Semen Indonesia sudah mempu mendukung proyek vital pembangunan negeri seperti jembatan Semanggi, Gelora Bung Karno, Bendungan Jatiluhur, bahkan ikon kebanggaan Indonesia Monumen Nasional pun dibangun menggunakan produk Semen Gresik.

Kini, kapasitasnya berkembang hingga 31,8 juta ton pertahun, berkali lipat lebih besar dari pertama kali pabrik berdiri. Semakin banyak juga mahakarya dan proyek dibangun dengan produk-produk dari Semen Indonesia yang terpercaya secara mutu dan kualitas.

Semen Indonesia patut berbangga, karena sejak tahun 1991 perseroan disebut sebagai perusahaan yang pertama kali "Go Public".Perusahaan yang pertama kali mendaftarkan sahamnya ke Bursa Efek Indonesia (dahulu bernama Bursa Efek Jakarta/BEJ). Seiring dengan perkembangannya, Semen Indonesia terus menunjukkan peningkatan kinerja yang sangat baik dan mendapat kepercayaan yang tinggi dari publik.

Pada tahun 1995 pemerintah sebagai pemegang saham utama perseroan mengagas penggabungan tiga perusahaan Semen Gresik, Semen Padang dan Semen Tonasa untuk menjadi Operating Holding Company.Tahun 2005, tiga perusahaan bidang semen milik negara dikonsolidasikan dan berhasil menjadi perusahaan dengan penguasa pasar di Indonesia dan Regional.

Tepat pada tanggal 7 Januari 2013, Semen Gresik membuat gebrakan dengan bertransformasi menjadi holding companybernama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. yang menyatukan potensi dari masing-masing. Hingga saat ini nama "Semen Indonesia" menaungi 4 anak usaha persemenan yaitu PT Semen Padang, PT Semen Gresik, PT Semen Tonasa dan Thang Long Cement Vietnam yang telah diakuisisi pada tanggal 18 desember 2012. Dengan holdingisasi tersebut maka menurunkan status  "BUMN" dari tubuh Semen Gresik, Semen Padang dan Semen Tonasa.

Hingga saat ini Semen Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, hal tersebut dapat dilihat dari laporan kinerja dan keuntungan yang progresif. Siapa sangka perusahaan yang bahkan lokasinya hanya berpusat di kota kecil pinggir Pulau Jawa ini mampu menjadi penguasa bisnis persemenan yang tidak jago kandang saja, tapi layak bersaing hingga ke kancah regional bahkan menuju internasional.

Berbagai Badai Datang Menghadang

Anggaplah Semen Indonesia ini adalah sebuah kapal yang sedang mengarungi lautan. Bahkan kapal yang terlihat gagah sekalipun pasti pernah menjumpai badai. Demikian halnya Semen Indonesia pernah mengalami sejumlah persoalan yang harus dihadapi dengan penuh perjuangan. Seperti yang dialami pada tahun 2005 lalu,  BUMN nasional ini pernah diselamatkan dari Penjualan pada pihak asing  (Cemex). Semen Indonesia memang tercatat sebagai BUMN pertama yang melantai di bursa saham, itu  karena potensi kinerjanya pada saat itu.

Pada saat negara menghadapi ketidakpastian ekonomi dan gencar menjual asetnya, saham perusahaan dengan kode SMGR ini hampir saja dijual ke perusahaan asing. Pernah mendengar betapa mirisnya perusahaan telekomunikasi yang dijual ke negara tetangga kan? Bayangkan itu terjadi pada Semen Indonesia, yang kala itu merupakan salah satu penyumbang pendapatan terbesar bagi negara.

Pertahankan Semen Gresik
Pertahankan Semen Gresik
Rencana ngawur itu terhenti oleh gigihnya perjuangan para karyawan yang bersatu dalam serikat pekerja. Hasilnya, 51% saham dipertahankan jadi milik negara. Dan tulisan itu masih terpampang di Gedung Wisma Achmad Yani yang terletak di sebelah Gedung Utama Semen Indonesia di Gresik. Ini tanda kecintaan seluruh karyawan kepada perusahaan. Memperoleh keuntungan atau menghindari kerugian bukan berarti harus menjual asset yang dimiliki, apalagi kepada asing? Tambah ngawurbukan!

Perahankan Semen Indonesia
Perahankan Semen Indonesia
Tahun-tahun berikutnya, ancaman asing kembali datang namun dalam bentuk yang lain. Kali ini ancaman hadir lewat persaingan bisnis. Bertahun-tahun bertahan sebagai market leaderyang menguasai lebih dari 40% pasar domestik, kini posisi Semen Indonesia mulai terdesak akan kehadiran pemain baru. Kalau dulu jumlah pesaing sedikit, sekarang jumlahnya sudah tidak lagi dapat dihitung dengan jari tangan bahkan jika ditambah dengan jari kaki. Bukan main!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun