Mohon tunggu...
Su Rahman
Su Rahman Mohon Tunggu... -

Hanya manusia biasa yang sedang mencari jalan untuk pulang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Transpersonal dari Developer Joomla

1 Desember 2011   05:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:58 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Joomla adalah salah satu software opensource berbasis CMS yang popular dan banyak digunakan oleh web designer dari banyak belahan dunia untuk membangun website, Joomla adalah sebuah project opensource. Artinya para programmer kelas dunia saling bahu membahu membuat sebuah pemograman aplikasi yang dapat digunakan oleh siapa saja untuk membuat website, tak disangka Joomla sudah sampai pada versi 1.7, setiap versi selalu memberikan sesuatu yang baru.

Semangat para web developer yang berada dibelakang layar ini telah menguntungkan banyak orang, para web designer diuntungkan dengan software ini karena hanya dalam beberapa jam  saja seorang web designer yang tidak menguasai satu bait bahasa pemograman pun dapat menghasilkan website yang memukau, asal tahu tricknya, kerja dalam beberapa jam bisa menghasilkan jutaan rupiah.

Banyak para web developer yang diuntungkan dengan project opensource ini, mereka membuat extension tambahan yang dijual dengan harga yang cukup tinggi tergantung dari fungsi yang ditawarkan, wal hasil Joomla bukan hanya sebuah software pembuat website, melainkan aplikasi online untuk aneka kebutuhan. Dengan menggunakan Joomla seseorang bisa menyulap websitenya menjadi toko online atau catalog online bahkan hingga portal berita berkelas hanya dengan waktu singkat.

Penjual theme joomla pun lahir, berlomba-lomba mereka membuat aneka design agar website berbasis Joomla menjadi super wah. Semua ini berasal dari semangat TRANSPERSONAL para web developer Joomla yang bahu membahu membangun aplikasi yang dapat digunakan oleh siapa saja.

Semangat Transpersonal Harus Kembali  di Tumbuh Kembangkan

Semangat Transpersonal adalah semangat bekerja tanpa pamrih, bekerja tanpa pamrih bukan berarti tidak mendapatkan uang, kalau tidak mendapatkan uang namanya kerja konyol. Kerja tanpa pamrih adalah tidak memikirkan hasil, karena hasil tidak akan pernah dapat dikontrol . Para web developer yang mengembangkan Joomla, pada awalnya-pun tidak menyangka jika software ini akan melejit dan menjadi populer dan berkembang seperti sekarang ini. Tidak !, mereka hanya membuat dengan sebaik-baiknya. Dan – membuat sebaik-baiknya itu – adalah sebuah proses yang dapat dikontrol.

Kita tidak dapat mengontrol hasil, namun prosesnya bisa kita kontrol . Dengan memberikan yang sebaik-baiknya ketika sedang mengerjakan sesuatu, maka hasilnya akan maksimal. Hasil yang maksimal itu tentunya akan melahirkan apresiasi dari banyak pihak, hingga saat ini Joomla secara berkala mendapat sumbangan dari para donatur yang khabarnya jumlahnya cukup besar, sehingga para web developernya sudah merencanakan Joomla Versi 1.8. dan para web developer yang ikut mengembangkan Joomla itu juga membuat aneka aplikasi tambahan yang mereka jual secara individu, selain itu baik secara team maupun individu para web developer ini mendapatkan project-project dari perusahan terkemukan untuk mengembangkan sistem berbasis web.

Kita seharunya malu dengan para web developer Joomla tersebut, karena mereka telah berhasil mempraktekan semangat gotong royong. Dimana semangat gotong royong di negeri ini masih berupa impian. Semua itu dikarenakan kita lebih mementingakan diri sendiri, personal. Yang kita pikirkan hanya hasil melulu, sehingga ketika di dalam prosesnya kita tidak pernah dapat berkerja sepenuh hati.

Kita semua harus menggali lagi pelajaran tentang bekerja tanpa pamrih ini, ikuti program pembelajaran online Neo Transpersonal Psychology (spiritual/ transcendental psychology) yang digagas dan dikerasikan oleh Anand Krishna sehingga dapat dicerna oleh siapa saja. Semoga kita semua dapat kembali memahami arti dari berkerja tanpa pamrih dan dapat kembali membudayakan semangat gotong royong, sehingga pada akhirnya apa yang kita berbuat dapat memberikan manfaat yang seluas-luasnya bagi seluruh umat manusia dimanapun berada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun