Mohon tunggu...
Su Rahman
Su Rahman Mohon Tunggu... -

Hanya manusia biasa yang sedang mencari jalan untuk pulang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kunjungan Soe Tjen Marching, Aktivis Perempuan dan Kebhinekaan Ke Yayasan Anand Ashram: Merebut Opini Publik Dalam Mempertahankan Kebhinekaan

26 Juli 2011   07:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:22 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

25 Juli 2011 pusat kesehatan dan meditasi Anand Ashram yang berlokasi di sunter dimeriahkan oleh aktifis wanita Lembaga Bhineka, Soe Tjen Marching.Soe Tjen Marching berbagi pemikiran seputar pluralisme dan permasalahan yang sedang mendera bangsa ini, Soe Tjen Marching mengungkapkan bahwa study tentang agama sangat perlu dilakukan agar agama tidak menjadi alat untuk memecah belah, kita tidak dapat memungkiri bahwa sejak kecil agama sudah dijadikan alat untuk mengkotak-kotakan manusia kedalam sekat-sekat, sehingga kemudian menjadi mudah dipecah belah dengan menggunakan agama sebagai alat.

Pentingnya Study Agama Untuk Menumbuh Kembangkan Kekritisan

Didalam kondisi seperti sekarang ini Pancasila menjadi penyelamat dari faham fundamental yang kian keras bersuara dan melakukan aksi kekerasan atas nama agama, kaum fundamentalis ini menurut So Tjen pandai dalam memainkan isu agama yang sebetulnya adalah dogma yang dikemas dalam iming-iming surga. Dogma inilah yang dipolitisasi oleh mereka untuk memanfaatkan massa yang tidak begitu mengerti tentang agama untuk kepentingan kekuasaan, dan untuk melawan dogma ini hanya perlu satu hal yang harus dilakukan yaitu study tentang agama. Study tentang agama akan membangun kekritisan sehingga kita dapat menggali pemikiran mencari solusi yang lebih baik untuk kehidupan berbangsa dan bernegara.

Soe Tjen juga mengingatkan akan pentingnya pendidikan sejak dini, dimana anak-anak harus diajarkan untuk menjadi kritis. Pendidikan terhadap anak-anak ini bisa dikemas lewat kisah-kisah yang dibalut dengan humor, dimana nalar anak-anak ini akan terbangun secara alami sehingga dapat mengasah pemikirannya sendiri yang akan sangat berguna kelak dikemudian hari ketika anak ini tumbuh menjadi dewasa.

Namun Soe Tjen juga menambahkan jangan melupakan kaum tua, karena mereka masih bisa berubah juga. Mereka bisa berubah kearah fundamental atau dapat diajak berubah untuk menyadari nilai-nilai keberagaman dan menghargai keberagaman itu sendiri, perubahan itu sangat bergantung kepada input yang diterima oleh kaum tua ini, oleh karenanya sebagai seorang aktifis kita tidak boleh berdiam diri, harus tetap bersuara. Meski memang pergerakannya akan terasa lambat, namun jika terus bersuara maka pada suatu ketika nanti akan ada momentum.

Kerjasama Antar LSM

Soe Tjen mengatakan bahwa pentingnya kerjasama antar LSM untuk mewujudkan visi dan misi kesatuan dan persatuan negeri, semua individu yang tergabung di dalam LSM harus menyadari bahwa dibutuhkan upaya dan kerjasama untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Aktifis-aktifis yang tergabung di dalam LSM tersebutpun tidak boleh kebal kritik, harus mau menerima kritik, harus tetap terbuka. Karena begitu menutup diri dari kritik maka sebenarnya mereka sudah berubah menjadi fundamental. Oleh karenya perlu duduk dan bekerjasama tak lupa saling menundukan ego untuk mencapai tujuan yang lebih baik.

Merebut Wacana

Sebagai penutup Soe Tjen menegaskan bawah sebagai aktifis dan LSM harus dapat merebut wacana, sehingga dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat. Cara yang paling mudah adalah dengan memanfaatkan media socialnetwork seperti facebook dan twiter, setiap orang harus mau menjadi aktifis dengan cara jika mengetahui suatu informasi yang dapat berguna untuk menumbuh kembangkan semangat kebangsaan dan prulaisme maka dishare di dalam medis social network tersebut, sehingga akan banyak orang yang mengetahuinya.

Mungkin terlihat sepele, namun hal ini adalah suatu yang paling ampuh. Oleh karenanya jangan hanya menggunakan Facebook untuk kebutuhan yang remeh temeh, manfaatkan untuk tujuan dan manfaat yang lebih besar.

Perbaikan Mutu Tayangan Sinetron

Anand Krishna menambahkan didalam sesi temu hati ini bahwa harus ada perbaikan didalam mutu tontonan yang setiap hari ditonton oleh masyrakat, terutama sinetron. Sinetron menyita banyak perhatian masyrakat, sehingga jika mutu dari sinetron yang buruk yang disuguhkan maka hal tersebut akan berpengaruh kepada pola pikir masyrakat.

Anand menyayangkan pihak poduser yang hanya mementingkan keuntungan semata, sudah saatnya mereka memikirkan kepentingan bangsa dan negara dengan membuat tontonan yang menunjang persatuan dan kesatuan.

·http://www.anandkrishna.org

·http://www.anandkrishna.net/

·http://www.facebook.com/groups/majalahbhinneka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun