Mohon tunggu...
Su Rahman
Su Rahman Mohon Tunggu... -

Hanya manusia biasa yang sedang mencari jalan untuk pulang

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Lebih Baik Kurang Gaul Daripada Salah Gaul

1 Juli 2010   11:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:09 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Kesadaran kita merosot karena pergaulan dengan mereka yang tidak menunjang terjadinya peningkatan kesadaran. Kesadaran kita merosot karena keterikatan dengan keadaan yang tidak menunjang evolusi batin. Kita sudah salah gaul…. Lebih baik kurang gaul daripada salah gaul” (Anand Krishna – 108 Mutiara Kehidupan ) Salah satu hal yang menyebabkan saya sukses keluar dari kecanduan drug adalah memutuskan hubungan dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan drug, termasuk pergaulan. Awalnya sangat berat, terlebih lagi sering teman saya mendatangi saya, saya selalu sembunyi dan menyuruh keluarga saya untuk mengatakan saya sedang di Jogya. Hampir 3 bulanan saya tidak keluar rumah, saya masih bingung mau ngapain, be te juga, namun kemauan untuk keluar dari jeratan drug membuat saya bertahan, untung kemudian saya mendapatkan pekerjaan d isebuah perusahaan swasta, saya jadi bisa ‘lari’ dari pergaulan lama saya. Pergi meninggalkan pergaulan lama memang tidak mudah, bahkan cenderung terasa sakit jika kita mendengar omongan teman-teman lama tersebut, tetapi itu harus dilakukan. Karena kondisi tanpa drug ini masih sangat baru, hanya beberapa bulan, sementara kondisi dengan drug sudah sangat lama hampir 6 tahunan, tentu saja sangat rawan bagi saya untuk mencoba drug lagi jika pemicu-pemicunya tidak diputuskan. Berubah bukan pekerjaan yang mudah, berubah menuntut kesungguhan hati. Salah satunya adalah dengan memutuskan diri dari pergaulan yang tidak menunjang dengan evolusi batin. Meski tidak mudah namun bukan berarti tidak dapat dilakukan, dan dengan merubah diri berarti telah hilang satu orang bodoh dari Republik ini. Dan hanya dengan merubah diri itulah kita dapat merubah negeri tercinta ini. Anthony de Mello SJ Berkisah : Sufi Bayazid bercerita tentang dirinya seperti berikut ini: 'Waktu masih muda, aku ini revolusioner dan aku selalu berdoa: Tuhan, berilah aku kekuatan untuk mengubah dunia!' 'Ketika aku sudah separuh baya dan sadar bahwa setengah hidupku sudah lewat tanpa mengubah satu orang pun, aku mengubah doaku menjadi: 'Tuhan, berilah aku rahmat untuk mengubah semua orang yang berhubungan denganku: keluarga dan kawan-kawanku, dan aku akan merasa puas.' 'Sekarang ketika aku sudah menjadi tua dan saat kematianku sudah dekat, aku mulai melihat betapa bodohnya aku. Doaku satu-satunya sekarang adalah: 'Tuhan, berilah aku rahmat untuk mengubah diriku sendiri.' Seandainya sejak semula aku berdoa begitu, maka aku tidak begitu menyia-nyiakan hidupku!' Setiap orang berpikir mau mengubah umat manusia. Hampir tak seorang pun berpikir bagaimana mengubah dirinya. Yuk, dari pada mengossipkan orang lain. Dari pada membicarakan keburukan orang. Lebih baik energy itu kita gunakan untuk merubah diri. Kita gunakan untuk mengossipkan diri sendiri. Kita gunakan untuk mencari keburukan diri sendiri. Percaya atau ngga percaya keburukan orang yang kita lihat sesungguhnya hanyalah proyeksi dari keburukan yang ada di dalam diri sendiri, lebih mudah memang melihatnya di dalam diri orang ketimbang dari dalam diri sendiri. Dan Cuma para pemberani saja yang berani mengossipkan diri sendiri. Dan hanya para pemberani saja yang berani mencari keburukan diri sendiri. Well bagaimana boss ? Refrensi : The Pocket Anand Krishna 108 Mutiara Kehidupan – Anand Krishna – Koperasi Global Anand Krishna Burung Berkicau, Anthony de Mello SJ, Yayasan Cipta Loka Caraka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun