Mohon tunggu...
Suradin
Suradin Mohon Tunggu... Duta Besar - Penulis Dompu Selatan

Terus Menjadi Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Pejuang Mahar, Bukan Jual Mahal

29 September 2021   06:07 Diperbarui: 29 September 2021   11:05 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ungkapan itu terucap biasa, tapi kesungguhan mereka untuk bekerja demi untuk mendapatkan rupiah patut di acungi jempol.Karena tidak harus membebani orang tua untuk melamar tambatan hati jika sudah bisa mencari modal sendiri. Pasalnya modal untuk menikah memang berbiaya tinggi, alias tidak sedikit. Di butuhkan uang puluhan juta hanya untuk seremonial berupa pesta dengan pakaian mentereng.

Pada anak-anak muda ini, saya belajar pentingnya kerja keras, keikhlasan, tabah dalam menghadapi segala rintangan hidup. Tidak mudah memilih jalan seperti mereka. Jalan yang sepi, penuh dengan duri dan resiko yang sewaktu-waktu menghantui. 

Tapi, demi melanjutkan kehidupan, sembari menimba pengalaman tak ada kata menyerah dan mundur dari medan yang sedang di hadapi. Pejuang sejati bukan mengharapkan sanjungan, tepu tangan riuh dari orang lain. Tapi pejuang adalah mereka yang bekerja dengan hati, tanpa harus di kenal orang. Namun peran mereka banyak memberi arti pada semesta.

Dokpri. Suradin
Dokpri. Suradin
Mereka bisa saja di hina, di cemoh, bahkan dianggap remeh oleh banyak orang di luar sana. Bisa saja orang tidak mengakui kelebihannya, tapi semesta adalah pengadil yang adil. Waktu akan menjawab segala kesombongan, keangkuhan, rasa tinggi diri dan suka menghina orang lain. 

Pejuang bukan hanya pulang dari medan laga karena berhasil menaklukan musuh. Tapi bersimbah peluh, membunuh perasaan gengsi, lalu memaksimalkan potensi yang tuhan titipkan demi memberi arti dan makna pada semesta, juga merupakan bagian dari pada perjuangan.

Ketika mendung mulai terlihat menaungi gunung, malam segera menyambut, kami pun memutuskan untuk pulang ke peraduan. Meninggalkan anak-anak muda hebat ini. Mereka akan berhari-hari di tempat ini. 

Merawat harapan untuk segera bersanding di atas pelaminan bersama kekasih pujaan hati. Saat ini mereka sedang mengumpulkan modal maharnya karena untuk melamar sangatlah mahal. Dan dalam hati, saya mengaminkan niat baik mereka yang ingin segera memiliki pendamping hidup yang sah.

Semoga, dan jangan lupa doakan mereka ya guy's.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun