KURANG lebih tiga bulan taman ini di rawat begitu massif oleh pemiliknya. Taman sekira satu areal lebih ini berada di pinggir jalan lintas Lakey yang menghubungkan Desa Daha dan Desa Marada, Kecamatan Hu'u, Dompu, Nusa Tenggara Barat.
Ada puluhan jenis tanaman yang tumbuh subur dengan air yang mengalir pelan tanpa henti menyiraminya. Air di datangkan langsung dari arah gunung di timur persawahan. Pipa dan selang menyela di pagar persawahan hingga sampai di sumber mata air. Hebatnya lagi, air dari arah gunung ini juga terdapat air panasnya. Air ini memberi kehidupan pada semesta.Â
Tidak hanya puluhan  jenis tanaman di taman ini, tapi juga manusia mendapatkan manfaat akan kehadirannya.
Ketika saya bertandang untuk kesekian kalinya, Selasa, 24 Agustus 2021, mata saya begitu takjub karena bunga-bunga mulai mekar mencium semesta. Mulai rindang sejuk di pandang. Menghijau beriring. Menjulang ingin mengangkasa. Warna warni kelopak bunga membuat taman ini begitu indah di pandang.
Saya bersua dengan pemiliknya.
Jeff demikian dirinya biasa di sapa. Ia sedang sibuk memperhatikan tanamannya. Ketika melihat saya datang, ia menyambut hangat. Senyum merekah diwajahnya. Pertemuan yang selalu membingkai persahabatan saya dan Pak Jeff. Begitu dirinya biasa saya panggil. Walaupun berjarak umur yang cukup jauh, tapi kami mengikat persahabatan dengan ketulusan yang selalu melangit.
Terlihat air membasahi tanah. Mengalir mengikuti parit kecil di pinggir sawah. Begitu pula persahabatan saya dengan pak Jeff. Mengalir bersama lajunya waktu.Â
Menikmati setiap pertemuan yang kelak menjadi history. Tidak hanya tanaman, persahabatan itu terus diawetkan dengan saling menaruh hormat satu sama lain. Jika pun berbeda pandangan tentang satu topik, justru itu menjadi embrio penguatan akan arti pentingnya sebuah persahabatan.
Kami berbincang sejenak. Mengungkap kepingan kisah yang telah terlewati. Tiba-tiba Pak Jeff memperlihatkan dua tandan pisangnya yang hampir matang. Pisang ini diambilnya dari kebun yang berada di kaki gunung dimana sumber air ini mengalir. Pak Jeff memang memiliki hobi berkebun dan menyatu dengan alam, lewat buah tangannya seperti pisang khas pedesaan ini.
Di taman ini, juga terdapat baruga tanah yang biasa digunakan untuk bersantai. Bahkan ketika malam menyapa, lampu di beberapa sudutnya menyibak gelap gulita malam. Lampu hias dipasang mengelilingi baruga menambah indahnya taman ini ketika langit di taburi bintang-bintang. Kami sering menikmati saat-saat bersama kala agenda pekerjaan selalu terwartakan di baruga mini ini.
Sebagian agenda besar yang kami lakukan selama ini, lahir di taman ini. Ada kisah yang masih segar di ulas. Ada jejak yang tertinggal. Waktu menjadi penyaksi atas semua yang pernah kami lewati. Dan sore ini adalah rangkaian dari kisah-kisah yang pernah di sulam bersama.
Kemudian Pak Jeff menunjukan tanaman herbal yang tumbuh segar dalam pot embernya. Ia angkat. Membersihkan pangkalnya yang selimuti rumput liar.Â
Tangannya begitu cekatan menarik lumpur itu dari akar-akarnya. Bersih. Sejurus kemudian pot itu angkatnya di potongan kayu sebagai wadahnya. Terlihat berjejer  dengan tanaman lain di sekitarnya. Adem dalam pandangan. Saya menikmati suasana alam di taman ini. Ada kedamaian menyeruak semesta.
Saya lalu memotret di beberapa sudut taman. Keindahan di setiap jebretan mendorong saya untuk melihat taman ini dari berbagai penjuru arah. Hampir tak terlihat satu pun tanaman yang layu. Semua segar. Tak ada alasan untuk merunduk dan mengakhiri masa. Karena air selalu mengalir membasahi akarnya yang menjalar.
"Tanaman herbal ini untuk obat-obatan" Ujar pak Jeff.
Selain disibukan dengan aktivitasnya sebagai kepala keluarga, berkebun, merawat taman, dan berdagang dengan kios UD. Kaya Raya yang dimilikinya.Â
Pak Jeff juga adalah seorang konsultan manajemen di perusahaan  lokal lingkar tambang. Maka kami tidak hanya memandang pak Jeff sebagai sahabat yang akrab di ajak berbincang, tetapi juga sebagai guru. Guru untuk merapalkan pengalamannya di dunia pertambangan sekian tahun lamanya.
Bahkan sebelum menjadi seorang konsultan manajemen seperti sekarang ini, Pak Jeff pernah menjadi manager di PT. Pasindo dan PT. Dompu Gutama Wisata (perusahaan lokal). Tentu dengan pengalamannya yang segudang itu, dirinya cukup paham bagaimana semestinya mengatur manajemen sebuah perusahaan agar bisa berkembang dan mampu bersaing dengan perusahaan lain.Â
Saya menaruh hormat dengan pengalamannya yang menahun itu. Karena tidak banyak orang seperti dirinya yang memiliki cukup pengalaman di dunia pertambangan.
Karena hari semakin sore, saya minta pamit kepada Pak Jeff. Saya bergegas bersama lajunya waktu untuk memburu temaram senja di Pantai Situs Nangasia. Saya melajukan kendaraan. Membelah jalan menuju pantai. Lalu lalang kendaraan sore hari, membuat tangan saya sesering mungkin menurunkan tarikan gas roda dua yang saya kendarai. Dari kejauhan, mega-mega di langit laut teluk Cempi menyapu semesta.
Ada kisah yang ingin kembali saya ukir di pantai sore ini. Seseorang sedang menunggu. Menunggu untuk bermadu kasih dengan saya. Adakah dia setia menunggu? Entahlah. Saya harap demikian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H