Mohon tunggu...
Suradin
Suradin Mohon Tunggu... Duta Besar - Penulis Dompu Selatan

Terus Menjadi Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Banjir Bandang Merenggut "Senyum" Warga Bima Dompu

6 April 2021   05:17 Diperbarui: 6 April 2021   06:08 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


BANJIR bandang menghantam pemukiman masyarakat di dua kabupaten sekaligus, Bima dan Dompu, Nusa Tenggara Barat, Jumat, 2 April 2021. Di Bima, puluhan rumah di beberapa desa dihantam banjir bandang yang disinyalir luapan air dari Bendungan PelaParado. 

Selain itu, sekian hektar persawahan, ladang warga ikut direndam banjir bandang. Fasilitas seperti kantor pemerintahan, desa, camat, pasar, bahkan jembatan penghubung desa putus karena dihantam banjir. Kerugian material diperkirakan mencapai angka miliaran rupiah.

Dokpri. Bersama TNI
Dokpri. Bersama TNI
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Perhari ini, Senin, 5 April 2021, banjir masih menggenangi beberapa Desa di Kabupaten Bima. Sementara di beberapa desa yang lain puluhan rumah masih menyisakan lumpur serta tumpukan kayu dan sampah-sampah dampak arus banjir yang menerjang. Setelah air mulai surut, warga mulai panik. 

Gelisah. Mereka membutuhkan asupan bantuan untuk memenuhi kebutuhannya. Dan yang paling mendasar adalah nasi dan air bersih. Pasalnya, sejak banjir datang, semua isi rumah warga tergenang air. 

Lumpur telah mengotori sumur dan sumber air bagi warga sekitar. Sehingga sangat dibutuhkan gerakan kemanusiaan untuk memenuhi kebutuhan dasar ini.

Pemerintah bergerak cepat. Mulai dari Gubernur hingga Bupati Bima sejak mengetahui informasi banjir, langsung turun di beberapa desa untuk membantu warganya. 

Bahkan di salah satu media online, Gubernur tidak mengenakan alas kaki demi bersalaman dan menyalurkan bantuan. Dengan kewenangannya, gubernur memaksimalkan upaya untuk tanggap darurat bencana.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Hampir semua perangkat daerah bergerak cepat untuk membantu warga yang terdampak. Mulai dari BPBD, beberapa anggota DPRD hingga istri wakil wali kota Bima ikut turun membawa bantuan. Respon cepat mereka perlu diapresiasi terlepas sudut pandang beberapa pihak yang menyebutnya pencitraan.

Tapi, kehadiran pemerintah di tengah warganya yang terkena musibah adalah suatu keharusan. Patut di syukuri walaupun itu memang kewajibannya. Minimal mereka tidak berleha-leha dengan AC di kantornya. 

Lalu menyaksikan korban banjir di layar kaca dan handphonenya. Kehadiran pejabat, selain melihat dampak banjir dari dekat, juga bisa menjadi referensi untuk merumuskan paket kebijakan di pemerintahan demi membantu korban banjir bandang.

Dokpri. Bung Fudin
Dokpri. Bung Fudin
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Selain itu, perhatian media, terlebih median online telah membantu memberikan asupan informasi ke publik. Berita tentang banjir di Bima berseliweran di kanal Facebook, YouTube dan via WA. 

Publik dari pulau seberang, bahkan warga +62 di seluruh tanah air ikut bersimpati atas korban banjir yang ada di wilayah ujung pulau Sumbawa ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun