Mohon tunggu...
Suradin
Suradin Mohon Tunggu... Duta Besar - Penulis Dompu Selatan

Terus Menjadi Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar Disiplin pada Orang-orang Jepang

20 Januari 2021   11:06 Diperbarui: 20 Januari 2021   11:30 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada banyak cerita orang Indonesia yang pernah kuliah di Jepang mengenai disiplinnya orang Jepang. Salah satu di antaranya cerita seorang professor pasca sarjana Universitas Hasanuddin, Makassar.

Adalah professor yang disapa Win Poli (alm) oleh mahasiswanya. Ia berkisah ketika menimba ilmu di negeri Sakura. Awalnya ia paham betul bahwa orang Jepang sangat disiplin, sehingga ketika ke kampus ia datang lima belas menit sebelum perkuliahan di mulai, ternyata mahasiswa Jepang sudah ada dalam ruangan kelas. 

Hal itu dua kali berturut dialaminya, walaupun menurutnya dirinya belumlah terlambat. Namun karena di dahului terus oleh teman-temannya yang mahasiswa Jepang, membuatnya geram terhadap dirinya sendiri. Sehingga di minggu ketiga, ia datang tiga puluh menit sebelum perkuliahan di mulai. Dan beberapa menit mendahului teman mahasiswa Jepang lainnya.

Dok. Sedang memberikan pemahaman kepada siswa tentang disiplin
Dok. Sedang memberikan pemahaman kepada siswa tentang disiplin
Sungguh disiplinnya orang-orang Jepang. Dan mereka akan merasa malu sendiri jika terlambat, apa lagi harus mencari-cari alasan karena keterlambatan. Sehingga sangat wajar Jepang kembali menjadi negeri yang cukup disegani dengan teknologinya yang luar biasa, karena pola kerjanya sudah membudaya, termasuk mengenai kedisiplinan.

Bagaimana dengan kita yang mendiami negeri bernama Indonesia ini?

Nggak usah panjang lebar di jawab. Sebagai warga negara, kita memang masih terasa sulit untuk bisa disiplin. Memang tidak semua, tapi sudah rahasia umum di negeri +62 ini. Malah kita lebih senang mencari alasan dan pembenaran atas keterlambatan kita. Bahkan tidak sedikit yang marah jika diingatkan. Kata bang Haji Rhoma Irama untuk orang seperti ini. Sungguuuhhh Terrrrlaaluuu.

Dok. SMK BN
Dok. SMK BN
Bisakah kita seperti Jepang?

Tidak ada yang tidak  bisa, sepanjang kita berkomitmen dan mau berubah. Bukan malah mencari-cari kesalahan orang yang disiplin. Jadi umumnya di masyarakat kita jika ada orang yang rajin dan disiplin maka sering terlontar cibiran "Ngaha ba roi, rajin da tantu siare, labo bona pahunare". Ungkapan sejenis ini kerap didengar ketika ada pihak-pihak yang ingin melakukan perubahan, termasuk yang ingin menegakkan kedisiplinan.

Kemudian apa masalah yang paling mendasar? Sekali lagi mental dan kebiasaan kita. Jika ingin ada perubahan ke arah yang lebih baik maka rubah lah kebiasaan-kebiasaan lama yang tidak terbukti mujur. Dan biasakan hal-hal yang positif. Termasuk kedisiplinan. Okey, nggak perlu nyinyir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun