LANGIT tidak secerah biasanya. Awan tebal selalu menghiasi langit di bulan Desember. Hujan cukup sering membasahi tanah. Jika cahaya mentari menyapa semesta, itu tak sesering  biasanya. Ia hanya datang dengan sesekali menengok, dengan cahayanya menyapu semesta.
Hujan  selalu datang. Memberikan  kehidupan pada tumbuh-tumbuhan. Para petani riang gembira. Karena sawah, ladang kembali bisa ditanami tanaman. Petani mulai disibukkan dengan  segala persiapan untuk menanam.
Ayat ini memberikan  gambaran kepada umat manusia, bahwa Tuhan dengan air hujan  yang diturunkannya dari langit, akan memberikan keberkahan dan kehidupan bagi semesta. Air hujan menghidupkan kembali keterputusasaan mahluk untuk hidup di bawah keringnya dunia.
Hari ini, Minggu 20 Desember 2020 kala sore menyapa. Hujan membasahi tanah perkampungan dimana saya pernah dilahirkan. Bersama dengan si buah hati, saya mengajaknya menyambut hujan  di bulan Desember dengan penuh gembira ria. Ketika kambing dan ayam berlarian berteduh di bawah atap rumah. Kami bermandi hujan  dengan canda tawa penuh kebahagiaan.
Hujan Desember adalah hujan akhir tahun. Dimana semua kisah setahun berhenti di sini. Kelak hanya di kenang dan menjadi history. Semoga keberkahan hujan Desember, memberi jawaban atas semua mimpi di tahun mendatang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI