KEMARIN sempat dimintai meliput dan membantu pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa Muhammadiyah Mataram. Mereka memiliki program tentang sampah dan akan diseminarkan dengan menghadirkan puluhan warga.Â
Niatnya, agar warga masyarakat yang ada di desa Marada, Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu-NTB, selain menyadari bahwa sampah bisa menghasilkan uang, juga menumbuhkan kesadaran bahwa pentingnya mengelola sampah dengan baik.
Sebelum seminar diselenggarakan di aula desa, terlebih dahulu kami mengumpulkan sampah botol kemasan di hampir seluruh desa. Terlebih masyarakat yang menyelenggarakan hajatan; sunatan maupun pernikahan.
Sebab, di acara-acara seperti itu, ada banyak botol kemasan yang berserakan. Selain itu, kami juga memungutnya di tempat tempat pembuangan sampah di beberapa titik yang ada di setiap desa.
Untuk menyambangi tempat-tempat tersebut, kami mengendarai sepeda motor. Pasalnya, beberapa lokasinya cukup jauh dari tempat tinggal kami. Dan itupun kami mengumpulkannya berjalan beberapa hari baru terkumpul banyak. Setelah terkumpul beberapa karung, kami mengambilnya dengan menggunakan mobil pic up milik salah seorang mahasiswa.
Sebagai bentuk laporan kepada dosen mahasiswa, saya mengambil beberapa gambar dan menuliskannya, kemudian memuatnya lewat media Kompasiana.Â
Mahasiswa menginginkan kegiatan ini tidak hanya sekedar menuntaskan program KKN, tetapi juga harapannya bisa menggerakkan pihak lain.Â
Mungkin dengan media, semua pihak bisa membacanya dan menyadari bahwa sampah bisa bernilai ekonomis. Sampah tidak lagi dianggap sebagai sumber penyakit, tetapi bisa memberikan nilai lebih jika dapat dimanfaatkan dengan baik.
Setelah saya menulis tentang kegiatan itu, beberapa mahasiswa mengirimkannya ke dosen pembimbingnya. Bahkan ketika itu, saya sempat diundang dalam acara pembimbingan mahasiswa dan dosen pendamping di pantai Lakey.Â
Pada kesempatan itu, saya diberikan kesempatan berbicara walaupun pada awalnya, saya ingin datang melihat dan mendengarkan bagaimana pelaksanaan kegiatan KKN ini menurut dosen pembimbing.Â
Di depan dosen dan puluhan mahasiswa yang terdiri dari dua kecamatan itu, saya menuturkan bahwa keberadaan saya hanya datang membantu dan mempublikasikan kegiatan KKN sebagaimana yang diharapkan oleh sebagian mahasiswa.