Berkarya dengan Hati, agar Bisa Menaklukkan Hati

Acara pembimbingan itu diakhiri dengan makan bersama. Dengan ditemani semilirnya angin laut, gemuruh ombak, para turis melakukan surfing menambah suasana menjadi lebih bersahabat. 

Saya sendiri merasa bersyukur ada di tengah-tengah mahasiswa yang tentunya memiliki wawasan yang mumpuni. Saya bisa belajar banyak dari mereka. 

Sebagai anak muda yang hanya kerjanya menarik ulur layar handphone, kali ini saya berkesempatan mengambil bagian dalam kegiatan mahasiswa yang sedang ber-KKN.

Setelah sampah botol kemasan terkumpul di aula kantor desa Marada. Di hari berikutnya, kemudian dilaksanakan seminar mengenai sampah. Puluhan warga diundang, camat, serta beberapa pemuda setempat pun dilibatkan. 

Pasalnya, yang menjadi pemateri adalah seorang sahabat dari kabupaten yang telah mendirikan sekolah yang berbasiskan sampah. Saya sengaja mengundangnya karena dirasa tepat untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pentingnya mengelola sampah yang ada di tengah-tengah masyarakat untuk dimanfaatkan dengan baik.

Benar saja, seminar sampah berjalan dengan lancar. Bahkan kepala desa Marada mengapresiasi pelaksanaan kegiatan tersebut. Karena menurutnya, kegiatan serupa pernah dilakukan namun tidak ada tindak lanjutnya. 

Tapi dengan keberadaan kawan-kawan yang datang dari kabupaten yang akan membeli langsung sampah-sampah di desa, memberikan angin segar bagi masyarakat setempat. 

Bahkan di akhir kegiatan, kepala desa menyaksikan langsung penjualan sampah antara mahasiswa KKN dengan teman-teman yang datang dari kabupaten.

Tentu menjadi harapan bersama, semoga pelaksanaan kegiatan tersebut bisa memberikan efek positif bagi seluruh masyarakat. Perlu ada tindak lanjut dan konsistensi dari semua pihak, terlebih pemerintah desa untuk terus membumikan mengenai sampah kepada semua pihak agar bisa berjalan sebagaimana yang diharapkan.  Semoga.