SEBUT saja namanya Aminah, S.Pd atau lebih familiar di sapa Aminah Tresno. Perempuan paruh baya ini, tidak hanya sibuk menjadi seorang pendidik di SMAN 6 Mataram Nusa Tenggara Barat, tetapi  juga sangat produktif melahirkan banyak karya yang sebagiannya sudah berbentuk buku.Â
Sebagai guru bahasa Indonesia yang tidak hanya merapalkan banyak konsep menulis, suguhan konsep sastra, namun juga memberikan contoh dengan banyaknya karya yang ia hasilkan. Baik Tulisan berupa cerpen, puisi, terlebih karya drama yang sering di pentaskan oleh siswanya di berbagai lomba.
Perempuan kelahiran Lombok Timur, 25 September 1977 ini, memiliki pengalaman mengajar di berbagai sekolah, baik swasta maupun negeri di kota Mataram sebelum di angkat menjadi pegawai negeri sipil.Â
Pengalaman itu telah menempanya menjadi guru yang tetap konsisten untuk melahirkan karya-karya yang dapat dinikmati oleh banyak kalangan. Karena karyanya itu lah yang membuatnya mendapatkan banyak penghargaan, baik di tingkat regional sampai di level nasional.
Dan yang terbaru, tanggal 5 Oktober 2020 kemarin, dirinya di undangan untuk mendapatkan piagam penghargaan sebagai guru penulis buku referensi pembelajaran.Â
Penghargaan ini diberikan langsung oleh kepala dinas atas dedikasinya menulis buku refrensi/penunjang pembelajaran di halaman kantor Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat.Â
Adapun judul buku yang mendapat apreasiasi tersebut meliputi; Antologi puisi bersama penyair dari Makassar Muh. Hamzah Saidina dengan judul Antara Lombok dan Makassar terbit 2019, Antologi Puisi tunggal  Nyanyian Anak Pantai yang diterbitkan oleh Eduvation 2019, Antologi puisi bersama penyair dari Batam dan Makassar Menggapai Berkah Ramadhan di Tiga Kota, diterbitkan oleh Grapedia, dan Antologi puisi bersama dengan penyair dari Sumbawa  dengan judul Rindu di Dua Dermaga, diterbitkan oleh Kun Fayakun 2020.
Suasana pandemi Covid-19 yang merebak, tidak lantas Aminah Tresno berhenti berkarya. Sebagai pembina ekskul Teater Odop di sekolah, dirinya tetap memberikan motivasi serta arahan yang membangun bagi siswa binaannya.Â
Penghargaan yang ia dapatkan merupakan bukti bahwa, menjadi guru tidak hanya berdiri di depan kelas dan menyampaikan materi. Tetapi sebagai pendidik, ia telah memberikan contoh dengan karya yang nyata yang dapat di tiru oleh peserta didiknya.
Karya yang dihasilkannya tidak saja membuatnya tenar di rimba raya dunia pendidikan di Nusa Tenggara Barat, tetapi juga memberikan kebanggaan tersendiri bagi sekolah tempatnya mengabdi.Â
Bahkan untuk menyerap minat peserta didik dalam dunia tulis menulis, Aminah Tresno beberapa kali melakukan kegiatan diklat jurnalistik di sekolah bekerja sama dengan guru yang lain.Â