SETELAH memenuhi syarat untuk menerapkan simulasi belajar tatap muka dari dinas pendidikan dan kebudayaan Nusa Tenggara Barat, SMAN 6 Mataram mencoba menjaga komitmen untuk menerapkan protokol kesehatan yang begitu ketat sebagaimana yang di syaratkan. Ini merupakan wujud keseriusan Smansix sebutan lain dari SMAN 6 Mataram untuk menatap era baru pendidikan di masa merebaknya Covid-19.
Dalam penerapannya siswa ke sekolah di bagi dengan istilah shift dan blok sesuai intruksi dinas. Hal itu, benar-benar dijaga dan dilakukan oleh Smansix selama sepekan sesuai waktu yang telah ditentukan. Di sekolah sendiri sudah ada penentuan piket untuk guru-guru yang melaksanakan ketentuan selama simulasi tatap muka.
Selama pelaksanaan simulasi tatap muka, semua terkoordinasi dengan cukup baik. Baik pengawas dengan kepala sekolah, kepala sekolah dengan guru serta guru dengan siswa.Â
Dan untuk meminimalisir segala hal yang tidak diinginkan, komunikasi serta koordinasi menjadi kunci utama, sehingga Smansix bisa melewati proses tatap muka dengan cukup baik. Smansix sendiri mendapatkan jadwal simulasi mulai tanggal 28 September - 3 Oktober 2020.
Sistem yang digunakan adalah sistem blok, dimana pada hari Senin dan Selasa yang masuk adalah kelas XII, kemudian hari Rabu dan Kamis kelas XI, sedangkan untuk hari Jumat dan Sabtu kelas X. Di samping itu, beliau menjelaskan bahwa terdapat 1 orang siswa inklusif yang mengikuti kegiatan tatap muka ini yaitu di jurusan Bahasa.
Lebih lanjut H. Rudi Hariyanto menjelaskan bahwa penempatan parkir di bagian timur dan barat sehingga siswa tidak berkerumun pada waktu datang dan pulang. Parkir di bagian barat untuk siswa jurusan IPS dan parkir timur untuk siswa jurusan IPA.