Setelah berdiskusi beberapa saat, kami pun bersepakat bahwa akan ada upaya untuk mengumpulkan sampah di beberapa titik di setiap setiap desa keesokan harinya.
Hari ini, Senin, 21 September 2020, kami pun menyambangi tempat-tempat yang sudah kami identifikasi sebelumnya kaitan dengan keberadaan sampah-sampah plastik yang kami butuhkan.Â
Rute awal kami mengumpulkan botol-botol mineral dengan beberapa kardus di tempat pemakaman umum desa Daha. Beberapa menit, kami harus naik turun, karena lokasinya di gunung di belakang kampung. Karena botol mineral sisa minuman berserakan dimana-dimana, di antara kami harus menarik karung untuk di bawa di beberapa titik sampah.
Kemudian sekitar pukul 09:30 kami pun bergegas berpindah lokasi. Kali ini, kami menyambangi desa Sawe, di bekas acara pernikahan warga setempat di hari sebelumnya. Untuk sampai di lokasi, kami membawa kendaraan roda dua, dengan menghabiskan kurang lebih tiga menit perjalanan.Â
Di lokasi bekas pernikahan ini, botol mineral dan kardus berserakan dimana-mana. Dengan sigap, tangan-tangan kami memungutnya.
Di tempat ini, kami bisa mengumpulkan tujuh karung botol mineral dan tambahan beberapa kardus. Setelah penuh karung, kemudian kami pun bergegas ke lokasi lain. Dan lokasi terakhir adalah di dusun Lodo, di desa yang sama.Â
Namun di lokasi ini, kami cukup beruntung karena dibantu oleh anak-anak yang bermain di lapangan. Mereka dengan sigap membantu memungut botol mineral yang berserakan memenuhi lapangan bola.
Gerakan memungut sampah ini, selain karena program KKN, tetapi juga kami memiliki sejumut harapan, agar masyarakat menyadari bahwa sampah bisa menghasilkan uang.Â
Gerakan ini, tentu harus pula didorong oleh kesadaran bersama semua elemen, agar nantinya sampah di tengah-tengah masyarakat tidaklah menjadi masalah. Dengan kerendahan hati, mari kita sama-sama mengambil bagian dari gerakan bebas sampah ini, agar dunia kembali tersenyum. Semoga