SELURUH seantero penghuni negeri bernama Indonesia ini merayakan hari ulang tahun kemerdekaan yang ke-75. Dari Sabang hingga Merauke di timur Indonesia, semua elemen memperingati hari jadi bangsa ini dengan berbagai cara. Ada yang membuatnya dalam bentuk video dengan lantunan lagu Indonesia raya dengan beragam versi.Â
Dan tidak sedikit juga merayakannya di atas gunung dan di atas birunya lautan Samudra. Tapi ada pula yang memperingatinya di dekat pantai seperti yang dilakukan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat yang memutuskan mengibarkan bendera merah putih di atas Pantai Lakey dengan angin laut menjadi saksinya.
Tentu hal ini menjadi sesuatu yang unit dan menarik sepanjang eksistensi serta sejarah Disbudpar sendiri. Selama ini Pantai Lakey di kenal sebagai pantai yang menjadi tujuan surfing bagi para peselancar, baik lokal, domestik hingga mancanegara. Namun demikian, ketika Pantai Lakey dijadikan tempat untuk memperingati hari yang bersejarah bagi bangsa ini, tentu ini merupakan sejarah tersendiri bagi Disbudpar dan para pelaku wisata di Pantai Lakey.
Papan selancar yang mereka gunakan terlihat cukup mudah meluncur dalam gulungan ombak yang menghempas menerjang karang. Seolah ingin mengabarkan kepada semesta, bahwa tanah pertiwi yang kini di usia yang tidak muda lagi, masih mampu menahan gempuran masalah yang menghantamnya di setiap waktu.
Ia tetap kokoh sekuat karang Pantai Lakey yang setiap saat gelombang menghempasnya tanpa henti. Tak ada alasan baginya untuk mengalah pada keadaan, bukankah para pendiri bangsa ini telah meletakkan pondasi yang kuat di awal kemerdekaan yakni bhineka tunggal ika, berbeda tetapi tetap satu kesatuan.
Perayaan hari kemerdekaan di Pantai Lakey ini, semoga saja memberikan efek positif bagi semaraknya wisatawan untuk menyambangi dan menikmati Pantai Lakey. Sebab, Pantai Lakey tidak hanya memberikan panorama alam yang menakjubkan bagi para pengunjung, tetapi juga sumber kehidupan bagi sebagian orang yang ingin memastikan dapur rumahnya agar tetap bisa mengepul sepanjang hari.
Setiap pribadi, memang tidak disalahkan untuk bermimpi besar. Tapi jika mimpi itu hanya di alam pikiran tanpa pernah diejawantahkan dalam tindakan-tindakan kecil, maka itu menjadi omong kosong saja. Karena di sekitar kita, ada banyak yang membutuhkan uluran tangan semua pihak, terlebih menjadi bagian dari pribadi-pribadi yang perduli terhadap Pantai Lakey.
Di momen hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia di Pantai Lakey yang di komandai oleh kepala Disbudpar yang di sapa D'Mpera Mhs ini, menjadi alarm yang berharga bagi semua elemen yang jujur untuk perduli terhadap Pantai Lakey agar sama-sama berbuat sesuatu. Kecintaan serta kepedulian terhadap kemajuan pantai yang memiliki ombak yang langka ini, tidak hanya berhenti di bibir saja, tetapi benar-benar mampu kita realisasikan dalam tindakan-tindakan yang bermanfaat.
