Mohon tunggu...
Suradin
Suradin Mohon Tunggu... Duta Besar - Penulis Dompu Selatan

Terus Menjadi Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kisah Inspirasi Pemilik Kebun Kopi di Kaki Gunung Rinjani

5 Agustus 2020   21:42 Diperbarui: 5 Agustus 2020   22:01 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Bersama Pak Nursaat di Kebun Miliknya, di Kaki Gunung Rinjani,

Jauh hari ia sudah memikirkannya. Yang paling realistis baginya adalah kebun miliknya. Tanaman yang memenuhi kebunnya menjadi investasi jangka panjang buat semua anaknya. 

Dari hasil kebun, ia yakin akan mampu memenuhi segala kebutuhan untuk mengantarkan anaknya ke jenjang sekolah yang lebih tinggi. Bahkan tanpa di panen sendiri pun, segala tanaman yang tumbuh di kebun miliknya bisa dipanen oleh orang lain dengan mendapatkan sebagian hasil untuknya.

"Saya menanam kopi, cengkeh, advokat, dan manggis hasilnya sebagai modal untuk menafkahi keluarga dan anak," tuturnya.

Dok. Nursaat
Dok. Nursaat
Dok. Nursaat
Dok. Nursaat
Dok. Nursaat
Dok. Nursaat
Dok. Nursaat
Dok. Nursaat
Ia tidak ingin anaknya seperti dirinya yang selalu berjibaku menantang hari untuk lembaran rupiah. Baginya keluarga adalah segalanya. Ia terus berusaha agar anaknya menjadi orang sukses di masa mendatang. Cukup dirinya merasakan banyak penderitaan hidup, tapi tidak untuk anaknya. 

"Saya bekerja keras agar anak saya tidak menjadi porter, tukang ojek dan capek-capek seperti saya. Karena ke depan manusia bertambah, dan tambah sulit mencari pekerjaan." Ucapnya mengakhiri pembicaraan kala hujan gerimis mulai menyapa kebun miliknya dan kami pun memutuskan untuk kembali ke rumahnya.

Padanya banyak pelajaran dan hikmah hidup yang bisa menjadi referensi bagi semesta. Ia tidak mengukur hidup hanya seonggok materi. Tapi mengikat persahabatan dengan tindakan yang mampu membuat yang lain bisa tersenyum. Ia menggratiskan banyak hal untuk kebaikan sesama. Mulai basecam miliknya hingga memberikan lebih kepada mereka yang membeli kopi miliknya. Membuat orang tersenyum karena kebaikan adalah bagian dari pada tujuan hidupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun