Mohon tunggu...
Suradin
Suradin Mohon Tunggu... Duta Besar - Penulis Dompu Selatan

Terus Menjadi Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Peta Kapanca Pernikahan Nasarudin dan Halifah

24 Juli 2020   22:38 Diperbarui: 24 Juli 2020   22:37 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


SABTU malam (24/7/2020) dilaksanakan peta Kapanca pernikahan saudara Nasarudin, A. Md.T dengan Halifah, A. Md. Ak di desa Hu'u, kecamatan Hu'u, kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Acara ini berlangsung cukup meriah dengan puluhan warga yang memadati gang-gang kampung serta sampai di rumah hajatan.

Namun perlu diketahui bahwa, peta Kapanca adalah salah satu bagian dari prosesi perkawinan adat Bima Dompu. Peta Kapanca dilakukan pada saat sebelum proses akad nikah di lakukan. Prosesnya sangat meriah, biasanya pengantin wanita akan diiringi atau di naikan ke kursi untuk di pangku oleh beberapa orang laki-laki mengelilingi desa dengan menggunakan kursi dari kayu.

Dok. Dhae Vhan
Dok. Dhae Vhan
Dok. Dhae Vhan
Dok. Dhae Vhan
Dok. Dhae Vhan
Dok. Dhae Vhan
Dok. Dhae Vhan
Dok. Dhae Vhan
Peta Kapanca dilakukan dengan melumatkan daun pacar (inai) pada kuku calon pengantin wanita yang dilakukan secara bergantian oleh ibu-ibu tamu undangan yang semuanya adalah kaum wanita. Setelah pengantin wanita tiba di Ruma Ruka (Rumah mahligai atau peraduan). Upacara ini dilaksanakan, biasanya tujuh orang Ibu secara berganti meletakkan secara bergiliran lumayan daun inai pada telapak tangan pengantin wanita.

Dalam proses Kapanca akan di iringin pembacaan dzikir, biasa di sebut di desa Hu,u pembacaan asrafal anam di ikuti dengan lantunan membaca sholawat kepada nabi Muhammad salalahualaihiwasalam.

Dok. Dhae Vhan
Dok. Dhae Vhan
Dok. Dhae Vhan
Dok. Dhae Vhan
Dok. Dhae Vhan
Dok. Dhae Vhan
Dok. Dhae Vhan
Dok. Dhae Vhan

Tradisi ini sudah terjaga sejak dulu. Tradisi Kapanca merupakan tradisi yang di tunggu-tunggu oleh ibu-ibu, karena prosesnya pasti akan berlangsung dengan meriah dengan diiringin tari Hadara tradisional dan obor.

Setelah proses Kapanca selesai, biasanya pengantin wanita akan melakukan pergantian pakaian, yaitu pakaian persiapan proses izab kabul. Sambil menunggu pengantin wanita mengganti pakaiannya, biasanya akan diiringin dengan Hadara tradisional, yang dilakukan oleh pemangku suku adat desa Hu,u.

Acara Kapanca ini disaksikan oleh warga kampung. Mereka berbondong-bondong untuk menyaksikan jalannya acara, hingga selesai. Acara ini, selain sebagai bagian dalam tahapan pernikahan, juga merupakan upaya mempertahankan tradisi serta kebiasaan dari generasi terdahulu, dan memperkenalkan kepada generasi kekinian, bagaimana luhurnya nilai-nilai yang terkandung dalam acara Kapanca ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun