MENCOBA menepi dari keramaian dunia. Semua terasa sesak, memusingkan, bahkan ingin terasa muntah dengan segala problem hidup yang kadang tak pernah usai.
Aku mencoba mencari ketenangan dengan bersantai di pantai. Desiran angin laut, deburan ombak menghempas pantai, mengkilaunya pasir putih Pantai Lakey, kiranya dapat menenangkan segala penat yang menghujam pikiranmu.
Â
Sudah berulang kali ingin menghindar, namun terasa tidak enak hati ketika tidak mengangkat telponya. Ceritanya hanya  berputar di sekitar itu saja. Kalau bukan ngambek tak dihubungi sama si do'i,nya, paling-paling menceritakan kemalasannya mengerjakan pekerjaan rumah. Aku sendiri sudah tak tahan dengan ceritanya yang membosankan itu. Tapi, kalau bukan aku yang mau mendengarkan unek-uneknya, lalu siapa lagi.
Sudah sekian teman menjauhinya, karena sikapnya seperti itu. Dia ingin didengarkan, tapi tidak mau mendengarkan. Ketika seorang teman ingin bercerita, selalu dipotongnya. Di matanya tak ada yang benar, dan dia paling merasa benar sendiri. Dia selalu banyak referensi untuk diceritakan kepadaku, mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi.Â
Apa pun selalu dia tumpahkan kepadaku, tanpa pernah berpikir, apakah aku sendiri butuh dengan bualan kosongnya itu. Tapi jika aku membantahnya, dia akan marah, ngambek, dan akan menjauh. Dan aku sangat kasihan karena sudah sekian nama  yang tidak akur dengannya.
Walau begitu, dia sebenarnya sosok yang baik. Terlebih ketika aku membutuhkan bantuan, dia selalu meluangkan waktu untuk membantu. Dia juga bukan  sosok yang pelit-pelit amat, namun yang menjengkelkan semua harus menjadi patung dan menjadi pendengar yang baik kalau dia mulai bercerita.
Namun, hari ini aku memutuskan untuk tidak memberi tahunya, bahwa aku sedang menikmati semilirnya angin laut. Dan aku pun sengaja menyimpan  rapi handphoneku di dalam tas di gantungan gardu. Kalau pun dia menghubungi, aku punya cukup alasan untuk menjelaskan kepadanya, kenapa aku tidak mengangkatnya.
Saat ini, ingin ku tumpahkan semua segala penat dan duka lara yang menghujam batinku. Biarkan  semua lenyap bersama hempasan ombak di pantai, di bawa serta desiran angi laut yang landai. Aku ingin membebaskan pikiranku dari segala onak dan duri kehidupan, membiarkannya mengalir tanpa beban. Karena esok masih tersimpan harapan yang perlu di tuntaskan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H