SEBAGAIMANA yang diprediksikan sebelumnya, lonjakan supporter untuk menyaksikan pertandingan di turnamen bola mini dan bola dangdut, di desa Daha, Kecamatan Hu'u, Dompu-NTB, tidak akan terbendung. Di hari ketiga, sekitar pukul 16.00 ratusan massa suporter mulai memadati lapangan untuk menyaksikan pertandingan.
Jumlah massa suporter mengalami lonjakan yang luar biasa membuat pagar lapangan yang diikat dengan tali rafia tidak mampu menahan laju suporter yang merangsek masuk. Sehingga di beberapa titik pembatas lapangan, mengalami kerusakan yang cukup parah, bahkan beberapa kayu pengikat tumbang ke tanah.
Di lapangan, mereka saling berdesakan  berbagi tempat berdiri, untuk bisa menyaksikan dan mendukung team kesayangannya. Kali ini, karena jumlah suporter begitu banyak, sehingga pagar pembatas lapangan tidak mampu menahan massa suporter yang datang. Jumlah panitia yang tidak sebanding dengan massa suporter, sehingga mereka kelabakan untuk menghalau suporter yang memasuki area lapangan.Â
Dengan menggunakan pengeras suara, panitia beberapa kali meminta penonton agar menjauh dari garis lapangan. Bahkan, beberapa kali pluit wasit utama dibunyikan, untuk menghentikan pertandingan. Guna untuk mendesak penonton agar mengindahkan himbauan dari panitia.
Nampaknya para suporter tidak bermaksud untuk tidak menggubris himbauan dari panitia. Tapi, begitulah cara mereka mengekspresikan dukungan dan kecintaan mereka terhadap teamnya. Terlebih, anak-anak yang bermain mendapatkan dukungan yang begitu besar dari orang tuannya.Â
Ketika seorang pemain mengalami benturan dengan pemain lawan dan terjatuh. Maka wasit dan panitia menjadi sasaran empuk bagi ibu-ibu yang meneriaki, bahkan datang untuk memprotes di tempat kepanitiaan. Namun, jika gol tercipta, maka mereka akan lari masuk ke lapangan dan memberikan sekian nominal uang kepada pencetak gol. Bahkan Halimah Fadli, istri orang nomor satu di desa Daha ini juga cukup antusias dan beberapa kali lari masuk ikut meluapkan kegembiraannya ketika ada pemain yang berhasil menyarangkan gol ke gawang lawan. Sungguh luar biasa.
Setelah jual beli serangan, Toi Mpoa mampu mencuri gol di babak pertama. Berawal dari tendangan bola mati, eksekutor kesebelasan Toi Mpoa memaksa penjaga gawang English club memungut bola dalam area gawangnya sendiri. Tendangan yang begitu keras dari salah seorang pemain Toi Mpoa mampu menembus pagar betis dua pemain lawan.Â
Unggul satu kosong, tidak lantas membuat Toi Mpoa mengendurkan serangan. Namun, para pemain English Club dengan arahan pak Jeff selaku ofisial di pinggir lapangan, terus mencoba menyamakan kedudukan. Setelah pluit panjang dibunyikan tanda berakhirnya babak pertama, kedudukan masih satu kosong untuk keunggulan Toi Mpoa.
Satu sama. Gol yang yang ditunggu-tunggu tersebut, membuat suporter yang di dominasi ibu-ibu tumpah ruah di lapangan. Mereka memeluk, memegang, dan memberikan uang kepada pemain yang mencetak gol.
Masuknya suporter di lapangan ini membuat panitia kelabakan untuk mengaturnya. Bahkan ada beberapa panitia menarik bahkan mengangkat ibu-ibu ini agar kembali ke pinggir lapangan. Tapi justru dengan ekspresi ibu-ibu meluapkan kegembiraan dengan masuk ke lapangan, membuat pecah tawa dari para penonton yang lain.
Namun sayang, pemain English club yang dipercayakan sebagai algojo gagal menuntaskan misi team. Sehingga kegagalan penendang dari English club ini, dimanfaatkan dengan baik oleh penendang team Toi Mpoa untuk menceploskan si kulit bundar ke gawang lawan. Hasil akhir, dewi fortuna nampaknya berpihak kepada team Toi Mpoa untuk  melaju ke babak berikutnya. Setelah dinyatakan menang, suporter yang merasa tegang selama proses drama adu pinalti, meluapkan kegembiraannya dengan mengangkat pemain yang berhasil membawa kemenangan team.
Bola Dangdut
Di tengah-tengah penonton yang memadati lapangan. Fadli, selaku kepala desa Daha terus mengawal jalannya turnamen. Berdua dengan istrinya, terus memberikan suport baik kepada kepanitiaan, team yang berlaga maupun kepada seluruh masyarakat yang hadir.
Ketika musik dibunyikan walaupun pemain sedang membawa bola, mereka kemudian berjoget dengan gayanya masing-masing. Pertandingan bola dangdut ini, menjadi hiburan bagi ratusan penonton yang menyaksikan pertandingan. Karena gaya kocak beberapa pemain membuat gelak tawa sebagian penonton yang hadir menyaksikan pertandingan.
Kita akan tunggu, mampukah kesebelasan Tolo Rodi mengulang kisah suksesnya seperti hari ini. Tunggu ya..
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI