Mohon tunggu...
Suradin
Suradin Mohon Tunggu... Duta Besar - Penulis Dompu Selatan

Terus Menjadi Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ketika Sepak Bola Menguatkan Kebersamaan Masyarakat Desa Daha

6 Juli 2020   10:56 Diperbarui: 6 Juli 2020   18:28 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dokpri. Masyarakat Desa Daha Menyaksikan Pertandingan
Dokpri. Masyarakat Desa Daha Menyaksikan Pertandingan
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Sepak bola di pedesaan, terlebih desa Daha yang mayoritas masyarakatnya teruji oleh sejarah desa. Ketika ada turnamen sepak bola yang melibatkan team desa di tingkat kecamatan, maka mereka akan datang, memacetkan jalanan, dan memadati lapangan sepak bola, dengan dukungan yang tak kalah dengan suporter-suporter bola yang ada di layar kaca. 

Sebagai  penonton dari desa tetangga, saya menyaksikan antusias masyarakat desa Daha dalam turnamen sepak bola cukup luar biasa. Tua, muda, dan bahkan anak-anak menyatu dalam satu semangat, yakni mendukung kesebelasan kampungnya.

Di pedesaan, terlebih Desa Daha, sepak bola tidak hanya bicara kalah menang, tapi telah mampu membangun, menguatkan solidaritas, serta kebersamaan antarwarga desa.

Sepak bola menjadi pesta rakyat, dimana hampir semua lapisan sosial masyarakat desa, akan datang menyatu dengan yang lain. 

Sepak bola telah menjadi wadah perjumpaan, pertemuan, dan ajang silaturahmi seluruh elemen desa. Walaupun lapangan dimana pertandingan diselenggarakan, hanya di tengah sawah yang luas, dengan kondisi lapangan jauh dari kata layak dibandingkan dengan lapangan-lapangan bola yang ada di perkotaan.

Namun, hal itu bukanlah alasan bagi masyarakat untuk mengurungkan niat untuk tidak menyelenggarakan sebuah turnamen.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Lebih dari itu, dengan menyaksikan  ibu-ibu yang luar biasa mendukung anak-anaknya bermain bola, yang disaksikan puluhan mata penonton, membuat hati saya basah. 

Bagaimana seorang ibu, berteriak, bahkan memaki wasit, protes kepada panitia, ketika anaknya terjatuh, dan ketika anaknya berhasil mencetak gol, ibunya dari pinggir lapangan seolah tak kehabisan suara untuk berteriak dan merayakan sembari loncat-loncat, karena anaknya mampu melakukan kerja besar di tengah lapangan, yakni mencetak gol. Luar biasa saya takjub melihatnya.

Pertandingan bola di sore hari yang di kelilingi persawahan yang luas, gunung menjulang tinggi di arah timur dengan angin persawahan memberikan kesejukan kepada para penonton yang hadir menyaksikan pertandingan. 

Walaupun agak sedikit berjarak dari perkampungan, namun tidak menyurutkan semangat masyarakat desa Daha untuk menyaksikan turnamen sepak bola.

Mereka tidak mengeluhkan keadaan, walaupun harus melewati jalan yang berdebu dan juga jalanan yang belum diaspal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun