Mohon tunggu...
Suradin
Suradin Mohon Tunggu... Duta Besar - Penulis Dompu Selatan

Terus Menjadi Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ngaji Jama, Melantunkan Al-Quran, Merawat Tradisi

17 Juni 2020   20:20 Diperbarui: 17 Juni 2020   20:34 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MALAM ini, 17 Juni 2020, saya dan bersama sejumlah pemuda, tokoh masyarakat, dan tokoh agama  menghadiri acara ngaji jama (ngaji bersama) dalam acara pernikahan salah seorang warga Dusun  Kuta, Desa Rasabou, Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu.

Sebagai seorang warga setempat, saya pun ikut mengambil bagian dalam acara tersebut. Dimana kami sebagai warga masyarakat, bisa berkumpul serta bersua, kemudian makan bersama. Acara ini merupakan salah satu rangkaian acara pernikahan sebelum dilaksanakan proses ijab kabul terhadap kedua mempelai.

Sesuai nama acaranya, Ngaji Jama, adalah acara mengaji. Dimana beberapa warga yang sudah dilist namanya untuk melantunkan ayat suci Al-Quran secara bergantian. Biasanya ada 3 orang, tapi bisa lebih dan bisa kurang, sangat bergantung keadaan.

Mengaji pun tidak harus menyelesaikan satu isi Al-Quran, tetapi tergantung siapa yang melantunkan, dan kemudian dilanjutkan oleh yang lain. Acara ini, biasa dilakukan di malam hari, setelah warga menunaikan sholat isya.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Setelah lantunan Al-Quran selesai, kemudian dilanjutkan dengan acara makan bersama bagi semua yang hadir. Dalam acara makan bersama ini, semua yang hadir akan menyantap makanan yang sudah disiapkan oleh yang punya hajatan. Bahkan ada pula yang bisa di bawa pulang, untuk keluarga di rumah.

Iryanto, selaku pemuda setempat menyampaikan bahwa setelah bada' isya kami memenuhi hajatan yang sudah menjadi tradisi di kalangan masyarakat, yang biasa kami sebut dalam bahasa daerah adalah ngaji jama. 

"acara seperti ini menurut saya, perlu kita lestarikan dalam kehidupan bermasyarakat karena acara seperti mbolo weki, tekarne'e dan termasuk ngaji jama' mulai pudar dan luntur di beberapa kalangan masyarakat". Kata Ketua Pemuda Kuta Ruhu Ruma ini. 

Hal senada juga disampaikan oleh Abdul Salam yang ikut serta dalam acara Ngaji jama. Menurut-Nya acara yang biasa disebut dengan ngaji jama ini, sudah puluhan tahun diadakan oleh masyarakat di kampung tempat
tinggal kami.

"menurut saya kegiatan-kegiatan seperti ini sangat bagus dan secara tidak langsung kegiatan ini mempererat silaturahmi kekeluargaan seperti contohnya keluarga yang dari jauh atau kampung sebelah, bisa datang ke acara seperti ini" Pungkasnya.

Dokpri
Dokpri
Lebih lanjut dia menuturkan bahwa, acara seperti ini juga mengumpulkan anak muda, dan anak-anak muda sangat senang menghadiri acara seperti ini karena makanannya banyak.

Selain itu, ada jatah yang di kasih untuk di bawa pulang sehingga ini juga menjadi daya tarik bagi pemuda untuk menghadiri acara seperti ini. Ujar pemuda yang biasa dipanggil Salam ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun