Mohon tunggu...
Suradin
Suradin Mohon Tunggu... Duta Besar - Penulis Dompu Selatan

Terus Menjadi Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Aktivitas Guru dalam Pusaran Virus Corona

5 Mei 2020   19:18 Diperbarui: 5 Mei 2020   20:07 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DI masa kekhawatiran terhadap virus Corona, tak lantas pekerjaan guru ikut di padamkan. Walaupun tidak mengajar seperti biasa, namun tumpukan tugas, meminta sesegera mungkin untuk dituntaskan.

Tugas-tugas tersebut tidak mengenal virus Corona, tidak mengindahkan bulan puasa, bahkan tak perduli siapa yang memberikan intruksi agar warga negara  tidak melakukan mudik. Tugas adalah tugas, ia harus segera untuk diselesaikan.

Tugas tersebut meminta untuk diperhatikan, diperdulikan, bukan hanya penting, tapi sangat mendesak. Jika diabaikan, maka akan berdampak pada nasib anak bangsa.

Walaupun pelajaran daring tetap berjalan, dimana guru dan siswa belajar lewat kanal media sosial berupa WhatsApp, Aplikasi Zoom dll. Tapi tugas merekap nilai, laporan ekskul, wali kelas, piket, print raport, harus dikerjakan tanpa harus menunggu berakhirnya masa Corona.

Guru harus melaju bersama waktu, bersinergi dengan hari, menerabas portal di gang kelurahan, untuk bisa sampai di sekolah. Sekolah tetap menjadi tempat utama untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut.

Semua agenda sekolah memang mengalami penyesuaian, tapi bukan berarti tidak dikerjakan. Memang tidak bisa diselesaikan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, dan dalam tempo yang seharusnya. Namun tetap harus dijamah, dikerjakan dan diselesaikan.

Momentum bulan puasa, tak lantas berdiam di rumah, sambil menghitung menit untuk menunggu buka puasa. Namun, beberapa tugas mengharuskan guru untuk tetap  berada di sekolah. Menuntaskan beberapa tugas, walaupun secara bertahap, tapi dapat melegahkan perasaan. Sebab, jika tidak dikerjakan, nanti tiba masa kehabisan akal.

Setelah menuntaskan nilai kelas XII, bahkan sudah ada informasi kelulusannya. Kembali dilanjutkan dengan penilaian kelas X dan XI untuk dimasukan dalam aplikasi E-Raport.

Sejak aplikasi E-Raport digunakan, para wali kelas, tidak disibukan lagi dengan menulis nilai siswa lewat lembaran kertas manual.

Sehingga, segala yang berkenaan dengan proses pembelajaran, penilaian, dan bahkan segala program di sekolah sudah memanfaatkan perkembangan teknologi.

Sehingga demikian, guru di era milenial ini, harus benar-benar paham dan bisa memanfaatkan teknologi, agar tidak ketinggalan zaman. Sebab, dengan memanfaatkan teknologi, bisa mempermudah segala aktifitas para guru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun