SELAMA di kampung, saya cukup sering menikmati sore di kampung nelayan. Karena jaraknya tidak jauh dari rumah, sehingga saya mudah menjangkaunya. Hanya butuh waktu kurang dari lima menit, dengan motor, saya bisa langsung sampai di Desa Jala.Â
Desa Jala salah satu desa nelayan. Geliat masyarakatnya dengan laut, cukup mudah disaksikan kala sore menyapa.
Sore ini, saya menyaksikan para nelayan di pinggir pantai desa Jala. Ada yang memperbaiki jaring, memperbaiki perahu, dan bahkan ada yang mendorong perahu hingga jauh dari bibir pantai.Â
Beberapa anak muda, sigap membantu. Mendorong bersama-sama hingga menjauh dari laut. Saya hanya bisa menyaksikan ke kompakkan mereka. Mereka terlihat solid. Seirama, sehingga badan perahu yang besar itu, bisa bergerak berpindah tempat.
Lembayung senja, megahnya alam dunia, membuatku terkagum. Buliran ombak memecah bebatuan di pinggir pantai, angin laut menyapa semesta menghadirkan pesona kala burung terbang rendah berkejaran dengan ombak yang bergulung sore ini.
Kali ini, saya bertemu dengan Erwin. Erwin seorang pemuda Desa Jala yang cukup sering mengambil bagian dalam kegiatan Desa. Saya cukup lama mengenalnya, ia kadang menghabiskan waktu di pantai, tapi sering pula menyambangi buliran padi yang membentang di sawah yang tak jauh dari rumahnya.Â
Setelah menyelesaikan studinya di kota Mataram, Erwin memutuskan pulang Kampung. Sejak itu saya jarang bertemu dengannya, karena saya masih memutuskan untuk bertahan di kota seribu masjid tersebut. Ketika pulang kampung, saya bersyukur bisa menjumpainya lagi.
Untuk menghabiskan waktu, kami berbincang banyak topik. Mulai dari aktifitas kesibukan setiap hari, hingga rencana-rencana yang ingin digarap di masa mendatang.Â
Sejak menyelesaikan studi, Erwin sendiri belum menambatkan ilmunya di suatu instansi. Ia masih mencari banyak celah untuk bekerja di suatu instansi di kampung, paling tidak menyuburkan kembali ilmunya di masa perguruan tinggi.
Saya mencoba memahami keinginan Erwin, karena di kampung, ketika tak berkantor, orang menganggap seorang sarjana tak lebih berarti dari orang pada umumnya. Di kampung, mengenakan baju keki, pagi-pagi ke kantor dengan baju pres tingkat staf khusus Jokowi, Anda akan dianggap punya kelas.
Erwin tidak sendiri, ada banyak kawan-kawan eks sekolah tinggi yang kembali menjadi petani, nelayan dan bahkan menjadi pedagang. Tapi, saya mengenal beberapa nama, ia sukses menjadi seorang pedagang walaupun tamatan sekolah tinggi ternama di Makassar.Â
Ia memilih menjadi orang 'bebas' dari pada diatur cukup ketat oleh instansi seperti kebanyakkan teman-temannya yang lain.Â
Pergi pagi pulang siang, dengan gaji honor yang kadang tidak menggembirakan. Ia tidak menyalahkan pilihan siapapun, semua orang punya hak atas dirinya, dan memutuskan untuk menjadi seperti apa.
Menjadi seorang sarjana tidak selamanya harus menjadi abdi negara. Menjadi petani, nelayan, bahkan menjadi pedagang dengan implementasi ilmu yang diemban ketika bergelut dengan buku selama masa kuliah, akan memberikan arti penting ketika berada di tengah-tengah masyarakat.Â
Sarjana bukan sekedar gelar, tapi sikap dan laku yang memberikan manfaat terhadap banyak orang. Bukankah tuhan bertitah, bahwa manusia yang baik adalah manusia yang memberikan manfaat bagi orang lain.
Dari Erwin, saya mengambil pelajaran, bahwa kehidupan di kampung tidak kalah menantang jika dibandingkan di tanah perantauan. Semua punya medannya sendiri, selebihnya bagaimana menyikapi serta menjalaninya.Â
Di era kekinian, jika ingin maju dan berkembang tidak bisa lagi menjadi anak Mama, semua orang harus menguatkan komitmen untuk bisa lebih baik dari hari ke hari. Karena ombak kehidupan akan menggulung setiap setiap saat, jika tidak mampu membaca ritme akan terhempas ke dasar karang.Â
Sebab, pelaut yang ulung bukan, lahir dari ombak yang tenang. Tapi mampu membaca tanda-tanda alam, menyesuaikan irama ombak, dan melaju kencang dalam desiran angin kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H