Kalau untuk mengambil rumput laut, atau gose dalam bahasa lokalnya, untuk ukuran perahu tertentu membawa anggota sebanyak tiga orang, dengan tugasnya masing-masing, ada yang menyelam ada pula yang memasukannya ke dalam perahu.Â
Untuk mengambil rumput laut, biasanya berlayar hingga ke kampung Maci yang masuk wilayah Kabupaten Sumbawa, dan biasanya bisa berhari-hari untuk bisa kembali ke pesisir pantai Desa Hu'u.
Sekembalinya dari mengambil rumput laut, nelayan akan mengeringkannya di sepanjang pesisir pantai. Untuk bisa sampai kering bisa satu hari atau bahkan bisa berhari-hari, karena sangat bergantung dengan cuaca. Kalau mataharinya muncul dari pagi hingga sore, bisa kemungkinan rumput laut bisa cepat kering.
Setelah proses pengeringan, maka rumput laut tersebut akan dimasukan dikarung dan di timbang langsung oleh pengepul yang langsung datang ke lokasi. Sehingga nelayan atau petani rumput laut tidak perlu repot-repot membawa rumput laut sampai ke kabupaten.
Kemudian dalam proses bagi hasil, biasanya dihitung semua kebutuhan yang dibawa, beserta solar serta bensin yang dihabiskan selama berlayar.
Jika jumlah anggota yang ikut tiga orang, maka dihitung menjadi empat orang dengan perahunya, lalu dibagi rata sesuai pendapatan. Dengan hitungan seperti itu dirasa sangat cukup adil.
Penghasilan menjadi seorang nelayan dirasa cukup dan tentu sangat menjanjikan jika manajemennya bagus. Karena jika musim tangkapan memuaskan maka bisa mendapatkan keuntungan yang lumayan bagi para nelayan.Â
Sangat banyak yang bisa diambil dari laut, selain ikan, para nelayan bisa beralih mengambil rumput laut dan kerang sebagai penghasilan tambahan.Â
Semoga saja di masa-masa mendatang laut masih menjadi sahabat yang baik bagi para nelayan. Terlebih bagi generasi pelanjut, agar tetap menjaga dan mencintai laut, sebagai anugrah ilahi yang tak pernah putus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H