Mohon tunggu...
Suradin
Suradin Mohon Tunggu... Duta Besar - Penulis Dompu Selatan

Terus Menjadi Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Di Kampung, Jabatan Menentukan Kelas Sosial Seseorang

7 April 2020   16:46 Diperbarui: 8 April 2020   05:25 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah semua seperti itu? 

Saya sedang tidak menjustifikasi, saya masih percaya bahwa masih ada orang-orang yang jujur, loyal, tidak pandai mengangguk pada tuannya di struktur pemerintahan saat ini. 

Mereka memang pandai, bekerja penuh semangat dengan ikhlas memenuhi ucapan dan tindakannya. Tapi nampaknya tidak lebih banyak dari mereka-mereka yang suka menyembah tuannya untuk eksis pada suatu jabatan. 

Hari ini saya datang ke sebuah kantor kecamatan, dan bertemu dengan seorang pejabat nomor dua di kantor tersebut. Saya mengangguminya karena pemahamannya yang luas tentang kerja-kerja pemerintahan. 

Retorikanya bagus, pelayanannya menyenangkan dan bisa menjadi kawan diskusi yang bersahabat. Apakah semua seperti dirinya? Saya tidak yakin, karena pada saat yang bersamaan pimpinannya enggang berjumpa dan berdiskusi dengan saya.

Mungkin saya tamu tidak penting, tidak diundang, warga biasa dan tidak memiliki jabatan mentereng seperti dirinya. Saya bukan  anak pejabat, bukan keluarga bupati, atau karena saya berasal dari keluarga petani, sehingga tidak layak dan patut untuk dihargai dan dihormati seperti pejabat dari kabupaten.

Sudahlah gumamku, toh pada akhirnya saya tidak akan menjulang tinggi ke langit karena ada pujian darinya, dan tidak akan terhina karena keengganannya untuk berbicara dengan saya. 

Anda mungkin masih ragu dan nampaknya tidak percaya dengan yang saya sampaikan di atas. Tapi pengalaman Bung Raden't barangkali tidak selamanya salah walaupun tidak sepenuh benar. Jika masih tidak percaya, Anda bisa saja datang dan seringlah berkunjung ke kantor-kantor serta instansi terkait dimana Anda tinggal. 

Akan sangat berbeda ketika menyambangi seorang nelayanan, petani, buruh pasar, dan tukang ojek. Mereka akan menerima Anda dengan penuh keikhlasan, sikapnya penuh persahabatan, senyumnya penuh kehangatan. 

Pada mereka Anda bisa belajar persahabatan sesungguhnya, persahabatan tanpa syarat, tanpa pamrih dan tanpa diskriminasi. Jika tidak percaya, datanglah ke pantai, datanglah ke sawah serta sempatkan waktu untuk berbincang dengan tukang ojek disebuah pangkalan. 

Hari ini, nampaknya orang dihargai bukan  karena dia manusia sama-sama ciptaaan ilahi. Nampaknya penghargaan itu sudah bergeser pada melekatnya jabatan, kekayaan yang dimiliki, serta kedudukan pada suatu lembaga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun