"Kamu akan menjadi orang hebat, entah tahun depan, atau dua tahun lagi. Saya melihat kamu orang baik, kamu loyal pada pekerjaanmu, kelihatannya kamu orang jujur. Allah sangat senang pada orang seperti kamu, apa lagi kalau kamu rajin sholat" Ujarnya singkat.Â
Setelah mendengar ungkapannya yang berkesan memuji. Saya mencoba merenung, apakah benar saya orang baik, jujur serta loyal seperti yang ia sampaikan. Karena selama ini, yang saya tahu bahwa diri ini hanyalah manusia yang tidak memiliki kelebihan apa-apa dalam hal apapun.Â
Setiap hari, jari-jari saya hanya di sibukan dengan menarik ulur layar HP, dan sesekali melihat like dan komentar orang, tentang status yang saya pajang di dinding Facebook.Â
Dae To'o mungkin tidak tahu bahwa saya sedang belajar darinya. Belajar bagaimana memiliki keberanian sekuat baja untuk mengarungi lautan, belajar survival di tanah rantauan, dan padanya saya melihat sosok yang sederhana, bersahaja, dan menikmati hidup apa adanya.Â
Namun saya menaru harap, dengan apa yang disampaikannya. Semoga saja, saya menjadi orang hebat, sukses dunia terlebih di akherat kelak.Â
Saya bersyukur bisa berbincang dengan orang seperti dirinya, yang sarat pengalaman tanpa pernah dicecoki dengan teori yang kadang membingungkan.Â
Semoga kelak waktu masih sudi mempertemukan saya dengannya. Karena Dae To'o adalah guru kehidupan bagi semesta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H