Mohon tunggu...
Suradin
Suradin Mohon Tunggu... Duta Besar - Penulis Dompu Selatan

Terus Menjadi Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Erros Mantan Pemain Bola, Sukses Menjadi Pelatih Takraw

1 April 2020   18:35 Diperbarui: 2 April 2020   19:23 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Safrudin/Erros dengan piagamnya

DALAM hidup, kita tidak pernah tahu nasib seseorang. Hari ini mungkin biasa-biasa saja, namun di masa mendatang bisa saja menjadi orang sukses. 

Seperti pria yang satu ini, seorang pemain bola yang bernama Safrudin telah melalang buana di berbagai turnamen di liga tarkam. Ketika ada turnamen bola, ia salah satu pemain yang cukup diandalkan, baik menjadi straiker maupun menjadi pemain bertahan. 

Pengalamannya menjadi pemain bola tidak diragukan lagi. Di era tahun 2000-an ia menjadi pemain inti bagi keseblasan Desa Jala untuk berlaga, baik di tingkat kecematan maupun di level kabupaten. Dari sekian pengalamannya menjadi pemaian bola, tidak terhitung lagi gelar yang ia peroleh bersama timnya. 

Bahkan Erros begitu ia disapa, sering dipinjam oleh klub lain untuk memperkuat sebuah Tim. Sehingga ia menjadi salah satu pemain di desanya yang sering diundang oleh klub-klub lain. 

Dokpri. Pada saat latihan
Dokpri. Pada saat latihan
Malam ini (31/03/2020) saya berkesempatan untuk menyambangi rumahnya di Desa Jala, Kecematan Hu'u, Kabupaten Dompu. Untuk sampai di rumahnya di Desa Jala, saya harus menempuh perjalanan sekitar 2 kilometer, dengan melewati gelapnya malam persawahan. 

Di rumahnya yang sederhana, saya disambut dengan senyuman khasnya, seperti saat melatih anggotanya di Persatuan Sepak Takraw Kecamatan Hu'u (PESTA). 

Di branda rumahnya saya menikmati malam dengan uraian ceritanya yang penuh inspiratif. Suara ombak yang tidak jauh dari tempat tinggalnya mengiri lipatan masa lalunya menjadi seorang pemain bola. 

"saya menjadi pemain bola cukup lama, pernah memperkuat tim Sonco Lopi Desa Sawe, Balumba Hu'u Desa Hu'u, dan bahkan sering diundang untuk bermain di kabupaten untuk memperkuat salah satu klub," Ujarnya singkat. 

Dokpri. Bersama club PESTA
Dokpri. Bersama club PESTA

Walaupun tidak seaktif dulu menjadi pemain bola, namun ketika ada turnamen bola mini di tingkat Desa, kadang ada saja temannya sesama pemain bola yang tetap mengajaknya untuk bermain. Dari sekian ajakan tersebut ada yang bisa ia penuhi, tidak sedikit pula menolaknya dengan halus.

Ketika saya bertanya tentang kesibukannya sekarang ini. Tiba-tiba ia menggeser duduknya, kelihatannya ia sangat bersemangat untuk menceritakannya. 

"sekarang saya sudah menjadi pelatih sepak takraw di kabupaten, dan juga melatih siswa di kecamatan hu'u yang diambil dari berbagai sekolah. Dalam hal ini tidak ada pendaftaran, maupun tidak ada honor untuk pelatih. Saya latih dengan ikhlas saja, semoga kedepannya banyak bibit di kampung kita yang menjadi pemain takraw professional," Ujarnya lanjut. 

Selain menjadi bapak bagi anak-anaknya, dan suami bagi istri yang sangat dicintainya, ia ingin mendedikasikan hidupnya bagi dunia olahlaga terlebih olahraga Sepak Takraw. Sehingga tahun 2006 ia diangkat menjadi pelatih Takraw di Kabupaten. Dengan berlabel pelatih, ia sering mendampingi para pemain untuk berlaga dalam berbagai turnamen, baik di Bima hingga ke Kota Mataram. 

Dokpri. Saat Latihan di sore hari
Dokpri. Saat Latihan di sore hari
Wujud dari kecintaannya terhadap Takraw akhirnya mendorongnya membentuk Persatuan Sepak Takraw Kecamatan Hu'u (PESTA) tahun 2018. Kini, jumlah anggotanya sudah sampai 38 orang dari hampir seluruh Desa se-kecamatan Hu'u. Mayoritas yang tergabung dalam PESTA adalah mereka-mereka yang masih berstatus pelajar. 

Waulupun club Takraw kecematan yang dibentuknya usianya sangat muda, namun telah mampu membawa harum nama Kecamatan Hu'u di tingkat kabupaten, ketika mampu meraih juara umum tingkat pelajar se kabupaten Dompu tahun 2019.

Baginya ketiadaan biaya, baik pada saat latihan maupun  keikusertaanya dalam berbagai turnamen tidak menyurutkan semangatnya untuk menjadi yang terbaik. Hal ini dibuktikan dengan piagam serta penghargaan yang didapatnya, yang kini dipajang di rumahnya. 

Pada saat dia bercerita, tiba-tiba dia bangun dan masuk kedalam rumahnya dengan penuh semangat. Sesaat kemudian, diapun keluar dan memperlihatkan beberapa piagam yang pernah didapatnya pada saat ikut turnamen di pulau Lombok. 

"Ini piagam waktu saya main Takraw di Lombok Tengah. Waktu itu kami juara dua, dan mendapatkan hadiah perak, serta uang 30 sekian juta," Ujarnya penuh semangat. 

Sesekali dia merendah ketika mengungkapkan bahwa dirinya, tidak tamat sekolah, bahkan untuk menulis dan membaca pun merupakan hal yang masih sulit untuk ia lakukan. Bahkan disela-sela kesibukannya menjadi pelatih Takraw, ia tetap konsisten menjadi seorang tukang ojek.

Menjadi tukang ojek adalah pekerjaan yang sudah lama digelutinya. Ia tidak pernah merasa malu dengan semua yang di jalaninya, dengan pilihannya, serta dengan hal-hal yang ia lakukan. 

Baginya hidup adalah berbuat dan memberi. Memberi ilmu kepada mereka-mereka yang ingin belajar tentang Takraw, serta belajar bagaimana menjadi pribadi yang ikhlas melakukan sesuatu. 

Dokpri. Piagam Erros
Dokpri. Piagam Erros
Ia pandai mengatur waktu, setelah sholat subuh  sampai siang hari menjadi tukang ojek, dan mengantar tumpangannya sampai tujuan. Ketika sore tiba, ia akan menjadi pelatih Takraw. Sedangkan malam, ia menjadi seorang suami serta ayah bagi anak dan istrinya di rumah.

Sejauh ini, istrinya tidak pernah mengeluhkan pilihannya menjadi seorang pelatih Takraw, walaupun tidak mendapatkan lembaran rupiah. Namun, baginya hiduplah adalah pilihan karena rejekinya tuhanlah yang mengaturnya. 

Hidup ditempat yang sederhana, dengan dentuman suara ombak yang memecah karang adalah bagian dari malam yang dilaluinya bersama keluarga yang kini menjadi pelipur lara kala ia terlelah. 

Pada Erros, saya belajar tentang keikhlasan, tentang perjuangan serta tentang ketabahan menjalani hidup. Serta menumbuhkan konsistensi atas sebuah pilihan, walaupun sadar akan sebuah kekurangan. Tapi kesederhanaan yang ditunjukkan kepada semesta menjadikannya pribadi yang berwibawa. 

"Alhamdulilah dengan menggeluti olahraga, saya cukup dikenal banyak orang, dan bisa membanggakan kampung halaman," Ujarnya mengakhiri pembicaraan. 

Malam yang meninggi, mengakhiri perjumpaanku dengan seorang yang bernama Eross. Seorang yang  memiliki kecintaan yang mendalam pada sebuah pilihan, yang kini mengantarkan namanya di level yang tak mudah bagi semua orang. 

Seseorang yang memiliki pribadi yang sederhana  dan selalu menyambut pagi kala ia melajukan motornya membawa sejumut impian bagi generasi di kampungnya. 

#Raden't $uccess Forever#

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun