Mohon tunggu...
Suradin
Suradin Mohon Tunggu... Duta Besar - Penulis Dompu Selatan

Terus Menjadi Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Lapangan Rasabou Riwayatmu Kini

21 Maret 2020   08:26 Diperbarui: 21 Maret 2020   13:03 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika menang, maka semua warga kampung ikut bahagia, ketika malam tiba mereka mengulas kembali pertandingan di gardu-gardu kampung sambil menyeruput kopi hitam. Mereka menganalis pertandingan layaknya para pengamat sepak bola kelas dunia. 

Lapangan Rasabou riwayatmu kini, kami tidak lagi melihat pertandingan-pertandingan disajikan seperti dulu. Walaupun engkau telah ditembok, namun belum bisa mengembalikan suasana pertandingan yang mirip seperti yang kami saksikan dulu. 

Engkau kelihatan tak terurus, banyak sampah berserakan dimana-mana, sapi memakan rumputmu, dan sesekali anak kecil bermain bola di bagian atas kerinduan kami terhadapmu. 

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Namun demikian, di kala waktu sore menyapa, sebagai pelipur lara, anak-anak muda mengisih kekosongan bermain bola dalam turnamen tidak resmi di atas reremputanmu yang tak  menghijau lagi. Mereka memanfaatkan sebagian badanmu, untuk melepas kerinduan serta mengekspresikan kecintaannya pada sepak bola. 

Sebab, jika turnamen 'bola besar' diselenggarakan tentu akan banyak bibit unggul yang bisa dilahirkan. Mereka kemudian bisa diorbitkan ke turnamen-turnamen di kanca kabupaten bahkan ketingkat nasional. Tentu jika mereka berprestasi maka membuat satu kecamatan ikut berbangga, ikut senang dan ikut merasakan kegembiraan yang sama. Kampung kita bisa terkenal, karena awak media akan meliput, menyiarkan dan memberitakan bahwa anak kampung dari Kecamatan Hu'u bisa disejajarkan dengan pemain-pemain professional lainnya. 

Bukankah baru-baru ini salah seorang pemuda asal Desa Sawe, mampu membawa teamnya ke kancah nasional yang diselenggarakan di kota Malang dengan membawa nama NTB. Semua ikut bangga, terlebih mahasiswa-mahasiswi kecamatan Hu'u, yang sedang menimba ilmu di beberapa perguruan tinggi di kota Malang, dan ikut menyaksikan pertandingan mereka. Kemudian kebanggan itu mereka ekspresikan dengan menulis di linimasa media social, Facebook, WhatsApp. Mereka ingin menyampaikan kepada semesta bahwa kampung kami dari pedalaman sana, yang jauh di selatan Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat bisa berbicara banyak dalam hal sepak bola. 

Lewat kanal media mereka seakan ingin mengatakan kepada publik Aremania kota Malang, kelompok supporter Arema yang terkenal fanatik. Bahwa kami bisa saja dari kampung, tapi kami juga pencinta sepak bola, kami fanatik bermain bola, jangankan lapangan  resmi, sawahpun menjadi tempat kami bermain ketika di kampung. Terkelupasnya kulit karena menendang batu, kayu, bukanlah masalah, sebab kami bermain bola adalah kebahagian itu tersendiri. 

Tentu jika ingin menghidupkan kembali turnamen-turnamen 'bola besar' di kecamatan Hu'u, harus dibangun komitmen bersama semua element. Baik masyarakatnya, pemerintah dan semua stekholder yang memiliki kepentingan yang sama. 

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri

Dokpri. Bola Mini
Dokpri. Bola Mini
Di suatu kesempatan di bulan Desember 2019, saya bersua dengan bapak Syarifuddin Kepala Dusun Rasabou ketika menyaksikan pertandingan bola mini di lapangan sepak bola Desa Sawe. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun