SALAH satu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat di kampung saya, di Desa Rasabou, Kecematan Hu'u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, setiap tahunnya selalu melaksanakan doa minta hujan. Jika hujan belum turun sesuai perhitungan warga, biasanya akan diupayakan untuk melaksanakan doa bersama untuk meminta agar hujan bisa segera turun.Â
Doa bersama ini, kadang dilakukan di sawah, kadang pula dilaksanakan di dekat sungai, tergantung kesepakatan warga dengan pemerintah Desa.Â
Pada kesempatan kali ini doa minta hujan dilaksanakan di pinggir sungai Adu, di belakang kampung. Sungai ini memiliki peran yang vital untuk kebutuhan air untuk warga, baik untuk mencuci pakaian, juga digunakan untuk minum.
Beberapa tahun belakang ini, Desa Rasabou mengalami kekurangan air bersih, kalau tidak mau dibilang mengalami krisis air. Sehingga warga cukup kesulitan untuk mendapatkan air bersih, ditambah lagi lambatnya hujan  turun. Sehingga menambah keresahan warga untuk memenuhi kebutuhan air yang cukup mendesak.Â
Sehingga dengan keadaan yang demikian maka dilakukan doa bersama untuk meminta kepadanya sang maha kuasa agar hujan yang diharapkan bisa segera turun.Â
Acara doa bersama ini di hadiri oleh warga dari berbagai dusun, se Desa Rasabou. Acaranya sendiri dilaksanakan pagi hari, dibawa pohon jambu mente, kebun warga samping sungai, acara doa bersama ini berjalan khidmat.Â
Warga menghamparkan tarpal dan tikar sebagai alas tempat duduk. Sedangkan yang lain memanfaatkan batu, dan akar kayu sebagai sandaran.Â
Para ibu-ibu yang dibantu oleh mahasiswa STKIP BIMA yang sedang KKN di Desa Rasabou, begitu sigap menyiapkan makanan untuk kelancaran acara. Berbagai keperluan seperti piring, sendok, nampang dibawa dari rumah. Sehingga warga yang datang, tidak perlu membawa peralatan makan sendiri.Â
Bapak-bapak duduk melingkar dipinggir tarpal, sedangkan makanan serta air mineral sengaja disimpan di tengah, agar mudah dijangkau ketika makan tiba.Â
Sebelum menyantap makanan, acara dimulai oleh sambutan singkat dari Kerala Desa Rasabou, kemudian dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh para tetua kampung. Ketika doa berlangsung semua menghentikan aktifitas, semua diam, hanya terdengar ucapan doa yang dilantunkan oleh tetua kampung.Â