Mohon tunggu...
Surachman jaya
Surachman jaya Mohon Tunggu... Petani - Surachman jaya

Surachman jaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kompos dari Limbah Pohon Pisang

8 Februari 2021   01:02 Diperbarui: 8 Februari 2021   01:28 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Tanaman seperti maklum hidup yang juga membutuhkan nutrisi yang cukup agar menjaga keseimbangan agar bertumbuh dengan baik. 

Macam macam hara mineral yang terdapat di dalam kandungan tanah yang dibutuhkan tanaman atau tumbuhan untuk melakukan fotosintesis.

Tanaman pisang adalah tanaman yang bisa hidup dimana saja dan menghasilkan banyak anak pohon pisang di bagian tunasnya. Dengan demikian menjadi tanaman pisang menjadi bertumbuh banyak. Dimana pohon pisang yang di konsumsi hanya bagian buahnya saja sehingga menjadi banyak nya limbah pohon pisang yang berserakan dikebun karena kurang pengetahuan kita untuk mengolah limbah pohon pisang tersebut.

Pisang merupakan salah satu tanaman yang memiliki tinggi satu hingga tiga meter. Ciri-ciri pohon pisang berbentuk bulat silindris berlapis. Pohon pisang memiliki dua bagian batang, yaitu batang asli dan batang palsu atau batang semu.

Batang asli merupakan batang yang terdapat di bagian pangkal batang, semuanya sama yang di mana posisinya tenggelam di bawah permukaan tanah. batang semu merupakan batang yang terdiri dari dari pelepah-pelepah daun, tegak, dan berdiri sangat kokoh di atas permukaan tanah.

Dimana ternyata pohon pisang bisa dapat di oleh menjadi bahan baku kompos organik 

Apa itu Kompos adalah pupuk organik yang di buat dari sisa sisa tanaman atau gulma yang sudah mengalami tahap pelapukan karena aktivitas dari mikroorganisme  atau bakteri pembusuk yang ada pada bahan organik tersebut 

Pengunaan kompos sangat baik bagi tanaman karena kompos menyediakan unsur hara mikro. Penggunaannya sekaligus menyuburkan kan tanah yang tandus Meningkatkan aerasi, porositas dan komposisi mikroorganisme didalam tanah.

kompos juga berguna untuk meningkatkan daya ikat pada tanah terhadap udara sehingga membuatnya dapat menyimpan air lebih lama. Pengunaan kompos berfungsi untuk menjaga kesehatan akar dan mudah bertumbuh dengan cepat.

Kandungan unsur hara kompos organik lebih sedikit ketimbang anorganik sehingga membutuhkan volume yang banyak untuk memenuhi kebutuhan tanaman.

 berikut saya akan memberikan cara mengolah pohon pisang agar menjadi kompos organik .

Cara membuat kompos organik dari pohon pisang

Langkah pertama 

siapkan dulu bahan bahanya seperti pohon pisang, sekam ,bekatul dan em4 lalu potong potong pohon pisang menjadi kecil kecil.Bertujuan agar mudah atau mempercepat penguraian 

Langkah kedua 

campuran bekatul dan sekam ke dalam potong pohon pisang dengan perbandingan 3:2 setelah itu aduk hingga rata 

Langkah ke tiga 

campur kan em 4 dengan air dengan perbandingan 3:1  dan berikan 3 sendok gula pasir  bertujuan agar em 4 aktif setelah itu di aduk hingga bercampur semua 

Langkah ke empat 

 Taburkan em4 tadi ke dalam adonan pohon pisang dan aduk hingga rata semua setelah itu taroh kompos kedalam wadah dan tutup rapat rapat.

Langkah ke lima 

Aduk 3 hari sekali jika kompos dalam keadaan panas itu adalah proses peruraian dan tunggu kompos menjadi siap pakai

Ciri ciri kompos siap pakai adalah

1 tidak berbau menyengat

2 tidak dalam keadaaan panas 

3. Berbau seperti bau kotoran sapi 

Cara menggunakan pupuk kompos

Berikan kompos pada tanaman dengan secukupnya jangan terlalu banyak dan terlalu sedikit. Lakukan selama 3 bulan sekali atau sesuai dengan kebutuhan tanaman dan perhatikan perkembangan tanaman anda.

Sekian dari artikel ini semoga memberikan banyak manfaat ke pada kita semua dan mari menjaga lingkungan kita agar terjaganya ekosistem di dalam nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun